jatimnow.com — Seorang penjaga warung kopi di Jalan Plemahan 10 no 11 Surabaya, ditemukan tergeletak tak bernyawa di warung yang dijaganya, Selasa (3/7/2018) pukul 09:40 WIB.
"Jadi sekitar pukul 10:40 WIB, ada warga yang menyampaikan laporan ke Polsek Tegalsari, perihal ditemukan penjaga warung meninggal secara mendadak di dalam warung," jelas Iptu Abidin, Kanitreskrim Polsek Tegalsari Surabaya.
Kepada jatimnow.com, Iptu Abidin saat mendatangi TKP untuk mengecek, kemudian melaksanakan olah TKP, termasuk memasang police line. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Inafis Polrestabes Surabaya dan tim dokter, tidak ditemukan luka di tubuh korban.
Baca juga: Pria Terjun dari Balkon Hotel di Surabaya, Teriak Selamat Tinggal
"Dari hasil pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan luar tidak ada luka, tidak ada tanda-tanda penganiayaan atau kejahatan," terang Iptu Abidin.
Dari informasi yang dihimpun petugas dari para saksi, Abidin mengungkapkan jika korban sempat mengeluh sesak nafas sehari sebelumnya. Selain itu, ia juga diketahui hidup seorang diri tanpa keluarga di warung tersebut.
"Kronologisnya, saksi yang biasanya lewat di depan rumah korban, sering disapa. Tapi sekitar pukul 10:40 WIB, saksi bernama Dedy lewat di depan rumahnya, korban ditemukan seperti tertidur di pintu. Saksi yang mengetahui korban tak biasa tertidur di lantai akhirnya menghampiri. Namun setelah diajak komunikasi korban sudah tidak merespon," ungkapnya.
Baca juga: Pria Jatuh dari Jendela Hotel di Surabaya, Diduga Bunuh Diri
Sehari-hari korban bernama Binsar Panangian Siahaan berusia 38 tahun itu dikenal warga sekitar sebagai penjaga warung di kawasan Plemahan 11 no 18 Surabaya.
"Menurut saksi, sehari-hari memang yang bersangkutan menjaga warung disini. Tapi kemarin ia mengaku sakit dan sesak nafas," sebutnya.
Jasad korban kini berada di RSU dr Soetomo Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan. Selain itu, pihak keluarga juga dihubungi untuk menjemput korban.
Baca juga: Pria Tulungagung Mabuk Miras Oplosan Tewas Nyungsep di Parit
"Setelah dilakukan pengolahan TKP, kemudian dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya untuk penanganan selanjutnya dan dihubungi keluarga korban," tutupnya.
Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Erwin Yohanes