Lamongan - Tak banyak orang yang bisa berkreasi dengan daun. Tapi lain halnya dengan Mamik Hidayati. Emak-emak asal Lamongan itu bisa memanfaatkan daun untuk membuat motif busana Muslim yang unik.
Mamik Hidayati merupakan perajin batik tulis yang bereksperimen memecah dominasi tren model Timur Tengah pada kebanyakan busana muslim. Mamik kini mendirikan usaha rumahan bernama Jetin Handicraft.
"Awalnya iseng, tahu-tahu kok bagus. Sepintas pembuatannya seperti batik, cuma memanfaatkan warna asli daun dan bunga," ungkapnya sembari menjelaskan Jetin adalah singkatan lokasi rumah produksinya di Jetis Indah, Kecamatan Lamongan, Kabuopaten Lamongan, Sabtu (9/4/2022).
Baca juga: Hore! 2 Warga Dapat Hadiah Motor Gebyar Vaksinasi Ramadan Polres Batu
Mamik mengklaim busana Muslim karyanya sudah mulai menggeliat dan diminati masyarakat. Terutama dari level ekonomi menengah ke atas.
"Paling diminati ya jenis mukena. Tapi kami juga menyediakan kain lembaran. Tergantung pesanan," paparnya.
Baca juga: Polisi Berkostum Power Rangers Bagikan Takjil di Jombang, Anak-anak Semringah
Kain bermotif daun harga harga per meternya Rp 500 ribu untuk jenis sutra. Sementara kain biasa dan harga dalam bentuk pakaian cukup bervariasi. Tergantung kerumitan pembuatannya.
"Kalau rumit, mahal. Tergantung pesanan juga. Untuk satu set pakaian muslim dari mulai produksi hingga pembuatan juga butuh waktu 4 hari," jelasnya.
Baca juga: SIG Salurkan Bantuan Rp7,62 Miliar dalam Rangkaian Ramadan Berbagi 2022
Alur pembuatan lembaran kain bermotif daun, diakui Mamik tidak terlalu susah. Namun membutuhkan waktu cukup lama.
"Dari daun ditempel-tempel ke kain lalu di kukus 2 jam. Daun yang kerap diaplikasikan merupakan jenis kenikir dan jarak serta daun dengan bentuk unik lainya," tukasnya.