Gresik - Ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir menemui perwakilan mahasiswa yang mengelar demo di depan gedung wakil rakyat setempat.
Dalam aksinya, para mahasiswa menolak wacana presiden 3 periode dan penundaan Pemilu 2024.
Para mahasiswa juga menolak kebijakan pemerintah yang telah menaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax.
Baca juga: Demo PMII Surabaya, Tuding Tren Penanganan Korupsi Minim
Mahasiswa juga mengeluhkan harga bahan pokok yang akhir-akhir ini tidak stabil. Persoalan sampah khususnya sampah plastik juga menjadi tuntutan mereka.
Adi Setia Budi, korlap aksi demo mahasiswa dalam orasinya menyebut bahwa aksi ini adalah bentuk keprihatinan mahasiswa atas kebijakan pemerintah yang tidak pro kepada rakyat.
"Padahal saat ini masyarakat masih dalam kondisi sulit akibat pandemi yang berlangsung dua tahun terakhir," ujar Adi, Kamis (14/4/2022).
Atas dasar itu Adi beserta mahasiswa lainnya menyampaikan aspirasi keprihatinannya kepada DPRD selaku wakil rakyat.
Baca juga: UMM Gelar Deklarasi dan Diskusi Konflik Israel-Palestina di Malang
Saat menemui perwakilan mahasiswa, Ketua DPRD Gresik menyampaikan jika penundaan pemilu itu hanya sekedar wacana. Sebab saat ini pemerintah telah membentuk Ketua Umum KPU untuk Pemilu 2024.
"Tahapan pemilu sudah dimulai, tidak ada penundaan," tegas Qodir.
Qodir melanjutkan, untuk kebijakan kenaikan PPN dan BBM, dirinya secara bijak mengajak para mahasiswa untuk aktif melakukan analisa.
"Perlu dianalisa dengan baik mengenai kebaikan PPN dan BBM. Kita akan kawal bersama," ujarnya.
Baca juga: Umsida Gelar Aksi Bela Palestina di Sidoarjo, Serentak dengan 171 Kampus
Qodir juga berkomitmen untuk secara bersama-sama mengawal stabilitas harga kebutuhan pokok di Gresik, dengan cara menindak lanjuti dengan Diskoperindag.
"Untuk permasalahan sampah, penanganannya harus menjadi isu strategis," pungkas Qodir.