Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa secara resmi menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (15/4/2022) sore. Tindakan serupa juga dilakukan jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Mulai Pj Sekdaprov Jatim, para Kepala OPD, para Direktur BUMD, pimpinan instansi vertikal di Jatim, serta perwakilan perusahaan dan organisasi masyarakat di Jatim.
Pembayaran zakat dilakukan di loket-loket yang telah disediakan Baznas. Selain bisa dilakukan secara tunai, pembayaran juga bisa dilakukan melalui pembayaran non-tunai atau QRIS.
Usai menyerahkan zakat, Khofifah mengatakan bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban umat Islam. Turutama bila hartanya sudah mencapai nisab dan haulnya.
Baca juga: Apel Terakhir, Khofifah Minta Tetap Jaga Sinergitas: Sampaikan Terima Kasih Saya
“Seperti dalam Surat Al Baqarah ayat 43, bahwa antara kewajiban salat dan kewajiban menunaikan zakat ini saling berseiring. Juga iman dan amal saleh. Oleh karena itu, sekarang kami berkumpul di sini adalah dalam rangka menyampaikan kewajiban menunaikan zakat,” katanya.
Khofifah turut mengimbau para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang beragama Islam, baik di lingkungan Pemprov Jatim maupun pemerintah kab/kota, untuk segera menunaikan zakat. Yakni melalui badan amil zakat atau lembaga penyalur zakat yang resmi, salah satunya Baznas.
“Hal ini agar penyaluran zakat benar-benar tepat sasaran dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Serta bisa ditasarufkan atau disalurkan bagi masyarakat sesuai dengan delapan golongan penerima zakat,” terangnya.
Saat ini Baznas baik pusat maupun Jatim sedang mengembangkan zakat produktif. Penyalurannya kepada para pelaku usaha mikro dan ultra mikro di berbagai kabupaten/kota di Jatim.
“Selain zakat produktif bagi pelaku usaha ultra mikro, juga ada training. Terutama bagi para pelaku usaha yang baru. Jadi kalau ada UMKM naik kelas, maka SDM-nya juga harus disiapkan melalui berbagai pelatihan. Kami harap zakat produktif bisa meneteskan kesejahteraan bagi sesama pelaku usaha mikro dan ultra mikro,” katanya.
Selain zakat produktif, Baznas juga memiliki beberapa program seperti SKSS (Satu Keluarga Satu Sarjana). Program ini memberikan beasiswa bagi masyarakat yang kurang mampu.
Baca juga: Catatan Kinerja Khofifah di Mata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim
“Ini adalah harapan baru bagi warga yang tadinya tidak berpengharapan, bisa melanjutkan kuliah dengan mendapatkan besasiswa maka mereka bisa melanjutkan kuliah. Harapannya ini tentu akan bisa memutus mata rantai kemiskinan di keluarga masing-masing. Sekaligus secara strategis meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Jatim,” kata Khofifah.
Tidak hanya itu, Khofifah juga menyampaikan terima kasih kepada Baznas Jatim. Lembaga itu sudah melakukan banyak hal untuk bisa meneruskan zakat yang sudah dikumpulkan para Muzakki atau orang yang membayar zakat kepada para Mustahiq atau mereka yang berhak menerima zakat.
“Biasanya ketika seminar atau diskusi maksimalisasi zakat, yang lebih banyak datang adalah penerima zakatnya atau mustahik. Tapi kali ini justru yang hadir adalah para muzakki. Mudah-mudahan ini bisa memberikan manfaat keberkahan kita semua, umur kita Barokah, rezeki kita Barokah, Jawa Timur Barokah dan mudah-mudahan Indonesia Barokah,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Baznas RI Wilayah Jatim Kol (Purn). Nur Chamdani mengatakan bahwa penyerahan zakat diawali oleh Gerakan Cinta Zakat yang dimulai Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara pada 12 April lalu. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi sekaligus mengimbau kepada pejabat negara, para menteri, BUMN maupun swasta untuk menyerahkan zakat melalui Baznas.
“Karena dengan diserahkan kepada Baznas, maka akan dikelola secara profesional penuh dengan Amanah. Kemudian sekaligus juga pada sore hari ini sebagai langkah literasi atau sosialisasi karena sampai sekarang ini masih ada yang beranggapan bahwa Baznas itu seperti ormas atau LSM,” katanya.
Baca juga: Mendagri Tunjuk Adhy Karyono Gantikan Khofifah, jadi Pj Gubernur Jatim
Sebelumnya, Ketua Baznas Jatim KH M Roziqi mengatakan potensi zakat se-Jatim kurang lebih Rp487 miliar dalam kurun waktu setahun. Zakat terdiri dari ASN yang jumlahnya 458.197 orang dan perusahaan-perusahaan daerah/BUMD.
Namun zakat, infaq dan sedekah yang berhasil dikumpulkan Baznas provinsi maupun Baznas kab/kota di Jatim pada 2021 mencapai Rp 122 miliar atau baru 25 persen. Kemudian target pengumpulan untuk zakat, infaq dan sedekah Baznas Jatim diharapkan bisa mencapai Rp188 miliar dalam 1 tahun atau naik 38,5 persen.
“Kemudian potensi capaian khusus untuk Baznas Jawa Timur dengan jumlah ASN yang beragama Islam sekitar 30 ribu, maka diperkirakan minimal bisa mendapatkan Rp 87 miliar selama 1 tahun. Bahkan bisa ditambah dengan perusahaan-perusahaan daerah yang lain. Selanjutnya hasil pengumpulan zakat, infaq, sedekah Baznas Jawa Timur tahun 2021 mencapai Rp19 miliar. Target Tahun 2022, kami berharap zakat di Jatim bisa mencapai Rp31 miliar,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah turut menyerahkan secara simbolis bantuan Program Pemberdayaan Masyarakat dari Baznas. Di antaranya Beasiswa SKSS (Satu Keluarga Satu Sarjana) sebesar Rp2 juta/semester, Beasiswa SLTA sebesar Rp1 juta/tahun, dan Bantuan dhuafa fakir setiap bulan sebesar Rp600 ribu/bulan. Serta Bantuan modal usaha sebesar Rp2.500.000.