Malang - Kasubag Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengungkapkan mayoritas penyebab tingginya angka bunuh diri di Kabupaten Malang adalah pecintaan dan kemiskinan.
"Kalau dari analisis kita, penyebab bunuh diri karena pandemi, ekonomi, dan percintaan. Memang pemicunya mulai dari faktor ekonomi, ada juga karena faktor putus cinta," terangnya saat dikonfirmasi, Kamis (21/04/2022).
Ia juga mengungkapkan beberapa waktu lalu Polres Malang berhasil menyelamatkan orang yang hendak bunuh diri di Malang Selatan.
Baca juga: Marak Bunuh Diri di Surabaya, Waspadai Gejala Ini Rek!
"Ada kapan hari itu percobaan bunuh diri karena percintaan, tapi berhasil diselamatkan oleh pihak kepolisian," bebernya.
Oleh karena itu, pihaknya kini terus memutar otak untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat demi menekan angka bunuh diri ini.
"Kami dari kepolisian selalu melakukan imbauan kepada masyarakat, kemudian kami berkerja sama dengan Pemkab Malang dan stakeholder lainnya untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Pria Terjun dari Balkon Hotel di Surabaya, Teriak Selamat Tinggal
"Salah satunya setiap mengadakan vaksinasi kita melakukan pembagian hadiah berupa minyak goreng, beras, dan sembako," sambungnya.
Lebih lanjut, Taufik mengungkapkan sepanjang akhir 2021 sampai 2022 ini setidaknya ada 10 kasus bunuh diri. Di Bulan Februari 2022 saja bisa ada 2 orang bunuh diri. Ini adalah yang tertinggi dari bulan-bulan lain.
Baca juga: Pria Jatuh dari Jendela Hotel di Surabaya, Diduga Bunuh Diri
"Kalau ditotal jumlah kejadian mulai dari Akhirnya 2021 sampai 2022 ini ada kurang lebih 10 kasus bunuh diri," bebernya.
"Untuk kasus bunuh diri paling tinggi itu di Bulan Februari, khususnya untuk usai 16-60 tahun. Jadi memang ada yang tua dan ada yang muda di Wagir sampai Kromengan," pungkasnya.