jatimnow.com - Pro kontra inovasi pengurusan e-KTP melalui aplikasi Whatsapp di wilayah Ponorogo dijawab oleh Pemkab. Inovasi ini dianggap memudahkan masyarakat meski tidak semua dapat menikmati terutama para orang tua.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Ponorogo mengklaim bahwa aturan pendaftaran cetak E-KTP lewat aplikasi (Whatsapp) bukan menyusahkan. Melainkan mempermudah warga.
"Awal mula ditetapkan seperti ini adanya keprihatinan kita. Tiap pagi sebelum kantor buka banyak orang datang. Makanya kami gunakan pendaftaran lewat WA," kata Heru Purwanto, Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK), Kamis (5/7/2018).
Baca juga: SLB Patrang Jember Ajak Siswa ke Dispendukcapil, Belajar Mengurus Adminduk
Selain itu, lanjut Heru, karena teknologi semakin maju, Ia pun membuat inovasi pendaftaran melalui WhatsApp agar memudahkan.
"Tidak ada sedikit pun kami ingin menyusahkan warga. Ini murni inovasi setelah diklat kemarin. Kami disuruh bikin inovasi memudahkan," beber Heru.
Ia mengakui, bahwa inovasi yang dibuat belum disosialisasikan secara maksimal.
"Belum maksimal memang. Nanti kami perbaiki," urainya.
Baca juga: SMAN 3 Surabaya Pastikan Perekaman E-KTP Selesai 100 Persen
Ia mengatakan, sebenarnya jatah cetak E-KTP setiap harinya 300 orang. Kuota cetak yang mendaftar secara Whatsapp 200 orang.
"Untuk yang manual masih ada 100 orang. Tapi ya itu tadi banyak yang udah datang pagi. Jadi banyak kecewa," terangnya.
Heru memberi tips untuk bisa cetak E-KTP secara mudah melalui WA dulu. Namun untuk mengirim WA jangan bolak-balik dilakukan.
"Silahkan kirim WA ke 081234316154. Dengan format #nama lengkap#nik#tanggal kedatangan. Nanti akan ada balasan. Tapi jangan bolak balik dikirim karena kami bales dari bawah dulu," katanya.
Baca juga: Klarifikasi SMAN 3 Surabaya: Hanya Beberapa Siswa Sempat Tolak Perekaman E-KTP
Heru menghimbau kepada warga yang masih kesulitan menggunakan media sosial Whatsapp, bisa meminta bantuan, atau bisa dititipkan UPTD Capil di setiap kecamatan.
"Titip UPTD juga bisa kok. Setelah itu dicetakkan disini secara massal. Baru kemudian di aktivasi ke UPTD masing-masing kan bisa," pungkasnya.
Reporter: Mita Kusuma
Editor: Arif Ardianto