Pixel Codejatimnow.com

Klarifikasi SMAN 3 Surabaya: Hanya Beberapa Siswa Sempat Tolak Perekaman E-KTP

Editor : Redaksi  
Ilustrasi. (dok jatimnow.com)
Ilustrasi. (dok jatimnow.com)

jatimnow.com - Pihak SMAN 3 Surabaya angkat bicara terkait peristiwa siswanya menolak perekaman e-KTP. Bahwa sesungguhnya hanya beberapa siswa saja yang sempat menolak difoto.

"Sebagai sekolah yang selalu, kami mendukung program-program pemerintah dalam rangka peningkatan pelayanan publik di semua bidang pemerintahan, terutama percepatan perekaman data Kependudukan (KTP) bagi siswa yang belum memiliki KTP, " kata Waka Humas SMAN 3 Surabaya Theo Gunawan Wahana dalam rilisnya yang diterima redaksi, Jumat (23/2/2024).

Dilanjutkan, maka SMA Negeri 3 Surabaya memberikan tempat dan ruang bagi Dispendukcapil Kota Surabaya untuk bekerja sama dalam perekaman data kependudukan untuk siswa. Walaupun kegiatan ini harus mengorbankan jam pelajaran.

"Jadi sesungguhnya siswa yang menolak hanya beberapa saja, bukan keseluruhan SMAN 3 Surabaya," tegas dia.

Sebelumnya diberitakan, bahwa peristiwa unik terjadi saat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya melakukan perekeman e-KTP di SMAN 3 Surabaya. Para siswa menolak difoto hanya gara-gara takut fotonya jelek.

Saat dikonfirmasi, Wali Kelas XI-4, Yuni Atmarianti mengatakan siswanya memang sempat menolak difoto karena takut fotonya jelek.

"Jadi anak-anak itu lebay. Mereka takut kalau fotonya jelek. Alasan mereka saat itu, karena wajahnya kumus-kumus (tanpa riasan)," kata Wali Kelas XI-4, Yuni Atmarianti, Kamis (22/2/2024).

Baca juga:
SMAN 3 Surabaya Pastikan Perekaman E-KTP Selesai 100 Persen

Diketahui, memang di kelas XI-4 hanya 2 siswa yang mau melakukan perekaman. Sedangkan, sebagian yang lain meminta untuk melakukan perekaman sendiri di luar atau dijadwalkan ulang.

"Jadi yang mereka ketahui adalah perekaman e-KTP hanya pendataan. Ketika tahu (mereka) akan difoto, mereka langsung tidak mau," ujarnya.

Yuni mengatakan, dirinya menyayangkan tindakan para siswa tersebut, dan sempat memarahi siswanya yang tidak mau melakukan perekaman. Bahkan, Yuni sempat mengancam tidak akan memberikan ijin ketika para siswa meminta ijin untuk melakukan perekaman e-KTP di luar.

Yuni juga memberi imbauan dan meminta bantuan kepada para orang tua agar memberi tahu anaknya untuk mengikuti perekaman e-KTP yang dilakukan Dispendukcapil di SMAN 3 Surabaya.

Baca juga:
Siswa SMAN 3 Surabaya Tolak Perekaman e-KTP, Dispendukcapil: Kamera Kami Bagus

"Kamu ini nak, diberi kemudahan sama Dispendukcapil kok gak mau. Kalau hari ini kamu gak mau ikut perekaman, besok ketika kamu minta ijin untuk melakukan perekaman di luar, sekolah tidak akan mengijinkan," cerita Yuni, menirukan perkataannya saat memarahi siswanya.

Yuni menegaskan, bahwa hari ini semua siswa sudah melakukan perekaman e-KTP. Hanya tinggal kelas X yang dijadwalkan besok, Jumat (23/2/2024).

"Jadi hari ini sudah clear, sudah ikut perekaman e-KTP bagi yang belum punya KTP. Sebab sebagian itu sudah berumur 17 dan sudah punya KTP," ujarnya.