Surabaya - Tim Jibom Gegana Brimob Polda Jatim masih menyelidiki benda diduga mortir yang ditemukan di sungai Jalan Dupak Gang 2, Bubutan, Surabaya, Rabu (11/5/2022) malam.
Rahmat Elham (27), warga setempat yang merupakan pemulung penemu benda diduga mortir itu menjelasakan, benda itu ia temukan di dasar sungai dekat pemukiman padat penduduk sekitar pukul 19.00 WIB. Ketika ia tengah mencari rongsokan besi di sungai yang berada di dekat rumahnya.
"Tadi cari rongsokan, biasanya (sehari-hari) memang gitu. Biasanya ada banyak tembaga, besi-besi," kata Rahmat saat ditemui di lokasi kejadian.
Baca juga: Temuan Bahan Peledak dan Drone di Jember Masih Misteri, Warga Curigai Orang Luar
Baca juga: Penemuan Mortir Gegerkan Warga Dupak Surabaya, Tim Jibom Gegana Turun Tangan
Saat mencari besi dan tembaga itulah, tanpa sengaja kakinya menginjak benda yang lancip dan keras. Ketika diambil, ia mengira benda tersebut tembaga biasa, kemudian dilempar ke jalan.
"Pas cari rongsokan itu, kaki saya kerasa ada yang lancip-lancip. Tak (saya) ambil terus tak lempar ke jalan. Saya kira tembaga biasa soalnya," jelas dia.
Baca juga: Warga Jember Temukan Peledak dan Drone Misterius di Rumah Kosong
Ketika benda tersebut dibersihkan dengan air, Rahmat kaget lantaran bentuknya yang terlihat cukup aneh. Ia akhirnya mendatangi rumah RT setempat untuk melaporkan penemuannya benda itu.
"Saya bawa ke RT, terus katanya: "bahaya itu". Itu baru saya takut terus lari," tambah Rahmat.
Sementara Ketua RT 4, Arief MDZ mengatakan, setelah menemukan benda yang diduga mortir aktif tersebut, pihaknya langsung menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) kelurahan setempat.
Baca juga: Mortir Ditemukan di Pinggir Jalan Gegerkan Warga Kalitidu Bojonegoro
"Saya minta tolong PMK. Untuk klarifikasi ini apa. Takut ya nanti kalau viral ternyata meresahkan masyarakat," ujarnya.
Tak lama setelah itu, anggota Polsek Bubutan yang juga menerima informasi langsung mendatangi lokasi bersama Tim Jibom Gegana Polda Jatim.
"Modelnya memang kayak bom. Kemudian Gegana dan Polsek (Bubutan) langsung mengambil. Beliau-beliau (polisi) kemudian meminta supaya tidak ada warga yang mendekat," tandas Arief.