Jombang - Setidaknya ada 1.051 calon jamaah haji (CJH) asal Jombang yang rencananya berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini. Namun setelah adanya kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi terkait pembatasan usia, maka kuota CJH berkurang. Tidak semua CJH asal Jombang yang sudah terdaftar bisa berangkat tahun ini.
Kasi Haji Kementerian Agama (Kemenag) Jombang Moh. Salim Basawat menjelaskan, dalam kondisi normal tanpa ada kasus pandemi maka ada 2 kloter lebih CJH yang akan berangkat ke Tanah Suci.
"Banyak, bisa 2 kloter lebih sekitar 1.051 orang. Tapi karena ada pembatasan dari Pemerintah Saudi, maka Indonesia dapat kuota 49 persen. Nah, Jombang dapatnya (kuota) 506 orang," terang Salim, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Anugerah Jurnalistik BPKH 2024 Berhadiah Rp180 juta, Simak Cara Daftarnya
Dari kuota 506 CJH, ada 477 orang yang dipastikan berangkat ke Tanah Suci. Mereka berasal dari 7 KBIH yang ada di Jombang.
"Dari 506 itu yang berangkat 477 orang. Sisanya mengundurkan diri, ya karena mereka ingin berangkat tahun depan. Gabung dengan istri atau gabung dengan suaminya. Ini tidak mencabut, hanya menunda keberangkatan," bebernya.
Salim menerangkan, CJH yang berangkat tahun ini seharusnya berangkat pada 2020 lalu. Semua CJH tidak ada yang mengundurkan diri.
"Hampir tidak ada yang mengundurkan diri. Kalau mereka yang orang tuanya meninggal, diganti dengan anaknya," tegasnya.
Dari 477 CJH, ada 465 orang yang melakukan pelunasan biaya haji sebesar Rp12.142.938. Adapun biaya untuk pergi haji tahun ini sebesar Rp37.577.602.
Baca juga: UUS Bank Jatim Dorong Gerakan Haji Muda
"Nanti bank itu terakhir kan pukul 15.00 WIB, pelunasan ya. Nanti kalau sampai pukul 15.00 WIB belum pelunasan, ya kami tinggal. Tetapi kami sudah mengarahkan seluruh komponen Kemenag maupun KBIH, masing-masing kecamatan untuk menyisir mereka yang berangkat tahun ini. Kemungkinan kecil kami meninggalkan mereka itu," paparnya.
Keberangkatan CJH secara nasional pada 3 Juni untuk gelombang pertama. Sedangkan untuk gelombang kedua pada 4 Juli.
"Untuk Jombang jadwalnya masih menunggu petunjuk dari Jawa Timur," ucapnya.
Terkait CJH yang melebihi usia dan belum bisa berangkat tahun ini, mereka tidak perlu khawatir lantaran tetap akan diberangkatkan ke Tanah Suci tahun berikutnya.
Baca juga: Manfaat Vaksinasi sebelum Ibadah Haji dan Umrah
"Yang usianya di atas 65 tahun itu nanti dia berangkat tahun depan. Karena pembatasan usia ini berlaku pada tahun ini saja, karena ini masih ada pandemi," tukasnya.
Sementara itu, Shoimatun Imroatusholihah asal Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang, merupakan salah satu CJH yang berangkata tahun ini. Ia pun mengaku senang.
"Ya tahun ini berangkat. Kalau sebenarnya ya 2020 berangkatnya. Ya ini kan baru saja pelunasan dan saya bersyukur sekali bisa berangkat ke Tanah Suci setelah menunggu 11 tahun," pungkasnya.