Ponorogo - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Ponorogo menggelar malam Anugerah Pasar Ramadan, Jumat (27/5/2022). Ini adalah salah satu cara Pemerintah Kabupaten (pemkab) Ponorogo memutar roda perekonomian. Penganugerahan juga bentuk apresiasi kepada penggerak PKK di tingkat desa saat menyelenggarakan Pasar Ramadan 1443/2022 lalu.
Ada beberapa kategori bagi mereka yang menampilkan terbaik. Kategori pertama adalah desa terhits yang didapat Desa Sahang. Kemudian desa tersehat, terbersih dan higienis diraih Kelurahan Yonatan. Desa Terantusias didapatkan Desa Naosan Lor. Lalu desa Terinovatif didapatkan Desa Plancungan.
Desa hebat 2 diperoleh Desa Pudak Kulon, desa hebat 1 didapatkan Desa Kauman. Terakhir adalah Desa Terhebat diperoleh Kelurahan Banyudono.
Baca juga: Pemkab Ponorogo Siapkan Struktur Baru, 3 OPD Diprediksi Pecah
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ponorogo Susilowati Sugiri Sancoko mengatakan, malam Anugerah Pasar Ramadan adalah cara mengapresiasi untuk tim penggerak PKK di tingkat desa. Mereka telah membantu melakukan terobosan untuk menghidupkan kembali pasar krempyeng dan Pasar Ramadan.
"Insya Allah tahun depan akan dilanjutkan. Kami apresiasi seperti ini, " kata Susilowati Sugiri Sancoko.
Melalui malam Anugerah Pasar Ramadan, diharapkan seluruh Tim Penggerak PKK bisa merasa senang dan bahagia. Ada 7 nominasi yang diraih dan puluhan desa mendapatkan penghargaan.
Baca juga: Apel HSN 2024 di Ponorogo, Pjs Bupati Ajak Santri Berperan Bangun Negeri
"Hadiahnya ada uang tunai, voucher belanja juga," katanya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengapresiasi apa yang dilakukan Tim Penggerak PKK. Ia lantas mengenang masa kecil, di setiap perempatan selalu ada warung, ada pasar krempyeng.
"Yang punya ayam d jual ayam, punya jajan di jual jajan. Punya pisang juga dijual pisang, " terangnya.
Baca juga: Atlet Ponorogo Berprestasi di PON XXI, Pemkab Beri Bonus Rp49 Juta
Lambat laun, pasar krempyeng terseret peradaban. Pembangunan semakin pesat dan kendaraan bermotor semakin menjamur. Pasar krempyeng tidak lagi ada. Agak menggerembol ke pasar kecamatan atau yang agak besar. Ibu-ibu yang tidak mampu ke pasar tentu mengganggur.
"Pelan-pelan terseret peradaban. Karena sekarang perdagangan sudah tidak lagi d darat. Mal pun sudah agak sepi. Sekarang mulai merambah online," ucapnya.
"Hari ini saya apresiasi kepada Tim Penggerak PKK yang mampu menjalankan 2 even besar. Pasar krempyeng di hari biasa dan Pasar Ramadan," pungkasnya.(ADV)