Mojokerto - Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Kota Mojokerto dilirik Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa yang berada di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk bisa dipromosikan ekspor ke pasar mancanegara.
Hal itu disampaikan saat kunjungan langsung Direktur Amerika II serta Direktur Kerjasama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika-Eropa ke Kota Mojokerto.
Direktur Amerika II Kemenlu RI, Darianto Harsono mengatakan, mulai melakukan pencarian dan mengkaji potensi UMKM Kota Mojokerto untuk di ekspor ke mancanegara, khususnya Amerika Latin.
Baca juga: Komisi B DPRD Jatim Dukung Prabowo Hapus Kredit Macet UMKM
"Kami menawarkan kepada Pemkot Mojokerto untuk bergabung ke platform digital INA Access yang sudah kami buat. Nantinya produk-produk tersebut akan di-display di platform dan selanjutnya teman-teman di perwakilan akan mempromosikan dan menawarkan produknya ke importir mancanegara," kata Darianto, Rabu (1/6/2022).
Ia menambahkan, produk alas kaki Kota Mojokerto memiliki potensi cukup besar untuk dipromosikan ke pasar Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Tetapi produk unggulan lainnya juga masih memiliki peluang yang sama.
"Ada sekitar 33 negara yang menjadi pasar potensial ekspor yang sejauh ini belum maksimal digarap. Terbesar yakni, Argentina, Brasil, Meksiko, Chili, Peru dan Kolombia. Di negara tersebut, permintaan untuk produk tekstil dan alas kaki masih cukup tinggi," terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menjelaskan, pemerintah kota terus berupaya memberikan kemudahan akses bagi setiap pelaku usaha untuk menggali peluangnya sebagai eksportir.
"Saat ini terdapat 10 IKM Kota Mojokerto yang sudah Go internasional dengan tujuan ekspor Korea, Jepang, Malaysia, Singapura, Turki, Rusia, Timur Tengah, Amerika dan lain sebagainya. Komoditas ekspornya berupa rokok kretek, furniture, produk mineral, sandal dan sepatu, produk camilan kripik dan kain batik," ungkapnya.
Baca juga: Cara PKB Berdayakan Perempuan Jatim di IWF 2024
Wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini mengatakan, nilai valuasi IKM dengan komoditas ekspor Kota Mojokerto per tahun 2021 sangatlah besar. Misal, produk rokok kretek sebesar 1.606.075 USD, furnitur sebesar Rp10.018 miliar, produk mineral sebesar 134.060 USD, produk sandal dan sepatu sebesar 129.869 USD, kripik cassava sebesar Rp29 juta serta kain batik sebesar Rp40 juta.
"Kita masih memiliki peluang di bidang industri alas kaki. Saat ini para pengusaha sedang disiapkan untuk mengembangkan merek produk lokal sebagai ikon dan merek asli Kota Mojokerto. Akan terus kita masifkan program inkubasi wirausaha sepatu dengan memberikan pelatihan secara intensif serta modal usaha," tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskouperindag) Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan, kunjungan Dirjen Kemenlu RI ini merupakan kesempatan besar untuk memperkenalkan produk-produk unggulan Kota Mojokerto. Sebab mereka memiliki misi untuk membantu promosi dan pemasaran ke pasar ekspor mancanegara.
Baca juga: Metamorfosis Rati di Kepompong Pertamina
"Ini peluang bagi kita, pintu sudah dibuka sangat lebar. Tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik mungkin," paparnya.
Menurut Ani, Pemkot Mojokerto akan terus menjembatani dan berinovasi secara berkelanjutan dan komprehensif guna meningkatkan ekspor di Kota Mojokerto, khususnya bagi pelaku usaha sepatu.
"Permintaan untuk produk alas kaki masih cukup besar di pasar amerika latin. Dan Kota Mojokerto memiliki banyak pengrajin alas kaki," tandasnya.