Surabaya - Tiga atlet cabang olahraga selam peraih medali emas Sea Games Vietnam mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya.
Ketiga atlet selam itu sama-sama memilih program studi Ilmu Komunikasi di Fakultas Imu Komunikasi (Fikom).
Mereka adalah, Vania Elvira Elent Rahmadani peraih emas di nomor 4 x 200 meter Surface Relay dan perak di nomor 4 x 100 meter Surface Relay. Kemudian Bima Dea Sakti Antono peraih perak di nomor estafet 4 x 200 meter Surface dan perunggu di nomor estafet 4 x 100 meter Surface.
Baca juga: 2 Atlet Selam Jatim Pecahkan Rekor Nasional di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Ketiga Andhini Muthia Maulida peraih emas di nomor estafet 4 x 200 meter Surface, dan 2 perak di nomor 800 meter Surface dan estafet 4 x 100 meter Surface.
Saat mendaftar ketiganya didampingi Ketua Umum KONI Jatim M. Nabil, Ketua Umum Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Jatim Mirza Mutaqin dan Bidang Kerjasama KONI Jatim, Miko Akbar.
Ketua Umum KONI Jatim, M. Nabil menuturkan, sebagai pengurus induk organisasi olahraga, pihaknya tidak hanya memperhatikan prestasi atlet di dalam arena, tapi juga di luar arena.
"Terutama pendidikan. Ini sesuai arahan gubernur yang menghendaki agar tidak ada atlet di Jatim yang terbengkalai pendidikannya karena terlalu sibuk mengejar prestasi. Atlet minimal harus mengantongi ijasah S1," jelas Nabil, Senin (6/6/2022).
Baca juga: Hari Pertama Selam Kolam PON XXI, Jatim Langsung Borong 5 Medali
Karena itu, tambah Nabil, KONI Jatim telah menyediakan beasiswa bagi para atlet yang berprestasi agar bisa menyelesaikan kuliah S1-nya.
"Unitomo merupakan salah satu kampus yang telah menjalin kerjasama, dan selama ini terbukti mampu membina para atlet, sehingga bisa terus berprestasi tanpa harus mengorbankan perkuliahannya," papar Nabil.
Sementara Rektor Unitomo Dr. Siti Marwiyah menyampaikan kesiapan kampusnya untuk membina para atlet itu.
Baca juga: Atlet Selam Kota Batu Sabet Medali Emas di PON XX Papua
"Karena kesibukannya menjalani latihan yang telah diprogramkan pelatih sebagai persiapan mengikuti berbagai kejuaraan, yang kadang berlangsung di luar daerah atau bahkan luar negeri dalam waktu yang cukup lama, maka tentu para mahasiswa dari kalangan atlet ini tidak bisa diperlakukan sama seperti mahasiwa reguler dari kalangan yang bukan atlet," terang Siti.
Dengan tanpa mengurangi kualitas perkuliahan, tambahnya, ketiga atlet ini mendapatkan sejumlah kemudahan.
"Misal dalam hal pengaturan jadwal perkuliahan atau ujian, mereka bisa menempuh secara online dengan jadwal yang fleksibel menyesuaikan agenda latihan atau kejuaraan yang mereka hadapi," tandasnya.