Surabaya - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Asrama Haji Embarkasi Surabaya, menyita sejumlah barang bawaan jemaah haji kloter 5 asal Kabupaten Lamongan.
Barang-barang itu di antaranya ada paku, palu, pisau, silet, tali tampar, cobek hingga uleg-uleg. Barang-barang tersebut disita oleh petugas saat diidentifikasi menggunakan mesin X-ray, saat para jamaah akan menaiki bus.
"Dari kloter 5 asal Lamongan ternyata ada cobeknya, mungkin mau dibuat ngulek sambel di sana," ucap Kakanwil Kemenag Jatim, Husnul Maram, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Tiba di Debarkasi Surabaya, 13 Jemaah Haji Positif Covid-19
"(Lalu) Jemaah yang ingin membawa gunting, silet, pisau silahkan dimasukkan koper bagasi saja, jangan ditaruh di tas tenteng," tambahnya.
Baca juga: Tangis Haru Keluarga Sambut Kepulangan Jemaah Haji di Bojonegoro
Maram menuturkan, cobek tersebut akhirnya diamankan petugas haji daerah dan dibawa pulang ke Lamongan. Barang itu bisa diambil kembali oleh pemilik sekembalinya dari tanah suci di Kantor Kemenag setempat.
"Cobek tidak boleh dibawa di dalam kabin pesawat. Takutnya, bila ada apa apa, barang-barang seperti cobek disalahgunakan untuk melempar atau tindakan anarkis lainnya dalam pesawat, berbahaya," tuturnya.
Baca juga: Sambut Kedatangan Jemaah Haji, Khofifah Pantau Langsung Skrining Kesehatan
Meskipun demikian, Maram menyebut, wawasan masyarakat terkait barang bawaan makin hari makin membaik. Hal ini dibuktikan dari kloter 5 asal Kota Surabaya yang tidak ditemukan adanya cairan diatas 100 ml dalam tas tenteng jemaah.
"Jadi dari 146 tas tenteng jemaah kloter 5 asal Surabaya, petugas tidak mengamankan cairan ataupun gel sama sekali. Hanya mengamankan benda tajam seperti gunting, silet, paku, dan palu saja," jelasnya.