jatimnow.com - Menjelang peringatan hari Anak Nasional yang jatuh setiap 23 Juli mendatang, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi atau yang akrab disapa kak Seto, justru menyoroti ketidakpedulian orang tua terhadap anaknya.
Padahal ketidakpedulian ini menjadi pemicu munculnya sejumlah penyimpangan pada anak. Contohnya penyimpangan sikap, termasuk tindak pidana yang dilakukan oleh anak.
Ketidakpedulian yang dimaksud kak Seto berupa hal-hal yang tidak dipenuhi oleh orang tua pada anak. Diantaranya pemenuhan hak pendidikan, kekerasan dan keteladanan yang tidak baik.
Baca juga: Dukung Penanganan Kasus Guru SD Cabul di Kediri, LPA Beri Mawar Merah ke Polisi
"Ketidakpedulian bisa dalam bentuk kekerasan, tidak peduli terhadap hak-haknya, mungkin saja memberikan contoh negatif. Contohnya tindakan konflik, tindakan menyimpang, korupsi," kata Seto Mulyadi, Rabu (11/07/2018).
Menurut Seto, segala bentuk tindakan yang terjadi dilingkup keluarga direkam dengan jelas oleh anak. Ia mengimbau kepada para orang tua utamanya para pemimpin untuk memberikan contoh positif bagi anak.
Baca juga: Memprihatinkan, Kekerasan Seksual Anak di Jatim Naik 100 Persen Selama 2021
"Termasuk pemimpin keluarga untuk memberikan contoh yang positif. Kejujuran, kreatifitas, rajin beribadah, karena kita berbicara tentang karakter anak bangsa. Anak Indonesia membutuhkan idola atau teladan yang ada di negeri ini," ungkap dia di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Blitar.
Baginya, setiap anak memiliki kecerdasan masing-masing. Ada yang cerdas di bidang musik, agama pendidikan dan bidang lainnya. Ini perlu ada dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar bakat dan kecerdasan anak lebih optimal.
Baca juga: Kemenkumham Sahkan Logo LPAI
"Nah kalau ini semua dikembangkan dengan kondisi lingkungan yang kondusif, fasilitas yang mendukung bagi anak untuk mengembangkan potensinya maka akan juga lahir ibaratnya bagai bunga-bunga elok yang merekah dengan keelokkannya," tandas Seto Mulyadi.
Reporter: CF Glorian
Editor: Erwin Yohanes