Kota Malang - Masjid Nurul Huda di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang meniadakan serta tidak menerima penyaluran hewan kurban saat pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tahun ini.
Keputusan itu diambil untuk menjaga jamaah dari bahaya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Keputusan itu sesuai kesepakatan antara pengurus yayasan, takmir masjid, remaja masjid dan para ketua takmir musala.
Takmir Masjid Nurul Huda, Sutrisno Zakaria mengatakan, pihaknya tidak menyelenggarakan penyembelihan dan penyaluran daging kurban karena khawatir bila sapi maupun kambing yang dititipkan di tempatnya, mati akibat wabah PMK.
Baca juga: Sembelih Seribu Hewan Kurban, PKB Jatim: Spirit Multikonteks Idul Adha
"Selain takut mati saat dititipkan, kita juga tak mau ribet-ribet dalam pelaksanaan. Soalnya panitia diharuskan menyiapkan segala keperluan, misalnya harus ada mantri hewan dan sebagainya," ujar Sutrisno, Rabu (15/6/2022).
Baca juga: Polresta Sidoarjo Salurkan Hewan Kurban 21 Sapi dan 55 Kambing
Sutrisno mengaku, sudah ada beberapa warga yang hendak menyalurkan hewan, tapi ditolak. Meski begitu, dirinya memberikan kebebasan kepada warga untuk menyembelih hewan kurban di luar masjid.
"Maaf jangan sampai salah arti. Kalau mau tetap menyembelih di luar masjid boleh saja, kita tak melarang. Karena antusias warga cukup tinggi menyambut Idul Adha. Itu nampak saat tahun lalu ada 5 ekor sapi dan 26 kambing yang disembelih," paparnya.
Baca juga: Idul Adha 1445 H, Pemkab Banyuwangi Salurkan 60 Hewan Kurban
Menanggapi itu, Wali Kota Malang Sutiaji menyebut bahwa keputusan itu adalah hak pengelola atau takmir serta warga setempat. Namun harusnya tidak menolak, karena tugas masjid adalah menghimpun amal jamaahnya.
"Saya akan segera melakukan koordinasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Pesan saya tolong masyarakat tidak panik menanggapi hal ini. Meski PMK menyebar, tapi tidak menular ke manusia. Apalagi dagingnya bisa dikonsumsi, kalau sudah disembelih dengan tata cara sesuai syariat," papar Sutiaji.