jatimnow.com - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla meresmikan Gedung Graha Rumah Sakit Islam (RSI) A Yani, Surabaya, Kamis (12/7/2018).
Dalam kunjungan kerjanya ke Surabaya ini, mantan Ketum Golkar itu tampak didampingi oleh sejumlah menteri kabinet kerja, diantaranya Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir.
Wapres Jusuf Kalla menuturkan, pertumbuhan rumah sakit Islam di Indonesia secara keseluruhan sudah bagus. Ia juga memuji pelayanan dari Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya yang diresmikannya itu.
Baca juga: Wapres Jusuf Kalla Dorong Masjid Kembangkan Ekonomi Makmurkan Warga
"Fasilitasnya bagus, kondisi rumah sakit bersih dan layanannya sempurna. Kondisi rumah sakit Indonesia saat ini sudah maju-maju," tutur Jusuf Kalla.
Dia mengatakan, secara keseluruhan rumah sakit yang dinaungi RSI dibawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) maupun dibawah naungan Muhammadiyah atau yayasan lain tiap tahunnya terus berkembang, dan pelayanan dan kualitasnya juga semakin bagus.
"Perkembanggan rumah sakit di Indonesia setiap tahun selalu meningkat, kami harap bisa terus berkembang di daerah lainnya," ujar Kalla.
Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Muhammad Nuh, mengatakan gedung yang diresmikan kali ini ada enam lantai. Tujuannya, untuk memberikan layanan kesehatan khususnya bagi kelompok menengah kebawah.
"Oleh karena itu kami ingin menghormati seluruh lapisan masyarakat. Jangan sampai karena dia kelompok menengah ke bawah terus layanan dan fasilitas yang didapatkan juga apa adanya, kita tidak ingin itu," tutur Muhammad Nuh.
Ia berjanji, tahun depan gedung lain juga akan dibongkar dan dinaikkan menjadi sembilan lantai. Sedangkan gedung yang ada di tengah akan dinaikkan hingga lantai 15 atau 17.
Baca juga: Wapres Jusuf Kalla Resmikan Pusat Studi Ekonomi Islam di Gontor
"Insyaallah tahun mendatang kami bisa menyelesaikan tahapan-tahapan pengembangan rumah sakit di bawah Yayasan Yarsis," jelasnya.
Mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menambahkan, dengan dibangunnya sejumlah fasilitas RSI itu untuk menghadapi tiga tantangan dalam memberikan pelayanan yang baik.
"Selain persoalan gedung, ada tantangan yang dihadapi adalah terkait teknologi kesehatan. Kita akan berupaya untuk meraih tahapan itu. Insyallah tahun mendatang kita dapat menyelesaikan pembangunan gedung 15 lantai di bagian tengah," paparnya.
Selain itu, tambahnya. Tantangan yang paling penting adalah 'hospitality'. Mulai dari kebersihan hingga SDM yang mumpuni. Selanjutnya, pemyempurnaan skill dari para dokter baik spesialis dan sub-spesialis.
"Selain pelayanan, kebersihannya, SDM-nya juga terus update terhadap penyakit yang kini berkembang. Untuk itu kita akan sinergikan dengan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang juga berada dibawah naungan Yarsis dan akan saling bersinergi untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat," urainya.
Baca juga: ACT Hadiri Peresmian PMI Dea Malela Sumbawa
Selain itu, tambahnya. Ada tiga program yang menjadi unggulan di RSI. Pertama program anak, kedua ibu dan ketiga 'beauty'.
"Artinya yang menjadi perhatian di rumah sakit ini adalah yang melahirkan sudah dirawat, begitu melahirkan, kita urusi anaknya. Ketika ibunya melahirkan dan perlu 'direpair' kita 'repair' sehingga satu siklus utuh," kata M Nuh.
Nantinya bersama Unusa orang yang baru pulang akan kita jaga dengan datangi ke rumah dengan program "home care". Begitu perawat dan dokter datang ke kampungnya tidak hanya ke pasien tapi juga masyarakat sekitar. Sehingga fungsi preventif health care bisa dijaga.
Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Erwin Yohanes