Pixel Codejatimnow.com

Wapres Jusuf Kalla Resmikan Pusat Studi Ekonomi Islam di Gontor

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Jusuf Kalla kunjungan kerja ke Pondok Modern Gontor
Jusuf Kalla kunjungan kerja ke Pondok Modern Gontor

jatimnow.com - Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pondok Modern Darussalam Gontor, Kamis (3/9/2019).

Dalam kunjungannya, Jusuf Kalla meresmikan menara baru Masjid Jami Pondok Modern Darussalam Gontor dan Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam Universitas Darussalam (UNIDA).

Untuk Gedung Pusat Studi Ekonomi merupakan tanah wakaf dari keluarga Kalla.

"Untuk Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam UNIDA Gontor atau Center of Islamic Economic Studies (CIES), yang pada awal peletakan batu pertamanya juga oleh M Jusuf Kalla dan Bapak Suahaeli Kalla yang mewakili dari pihak keluarga," kata Rektor Unida, Prof Dr Amal Fathullah Zarkasyi saat sambutan.

Gedung CIES ini difungsikan sebagai gedung pusat Studi Ekonomi Islam, pusat kajian dan gerakan bisnis strategis yang terkait dengan pengembangan ekonomi dan manajemen.

Baca juga:
Wapres Jusuf Kalla Dorong Masjid Kembangkan Ekonomi Makmurkan Warga

Gedung terdiri dari dua lantai memilik luas 52 meter x 29,5 meter ini menelan dana pembangunan total kurang lebih Rp 11 Miliar dan seluruh pembiayaannya merupakan bantuan dari keluarga Haji Kalla.

Jusuf Kalla mengatakan bahwa sengaja mewakafkan tanah untuk Pondok Gontor.

"Abad ini abad penuh perubahan. Bahwa pondok modern itu sangat berkembang sangat dinamis, modern tahun 30 berbeda tahun 2019/2020. Jadi dengan mewakafkan, bisa mendorong kemajuan Gontor," katanya.

Baca juga:
ACT Hadiri Peresmian PMI Dea Malela Sumbawa

Menurutnya, wakaf tersebut juga dapat menunjang perekonomian karena terus berubah. Ia menceritakan, keluarganya sejak tahun 1970 menghargai Ponpes Gontor.

"Insya Allah untuk menjadi kemajuan masyarakat di daerah bisa sejalan dengan kemajuan bangsa ini karena saya akan selalu katakan beda antara sekolah dan museum," ujarnya.

"Kalau pendidikan ke depan harus selalu baik. Dan jangan melihat ke belakang layaknya museum yang melihat ke belakang dan bangga melihat kemajuan masa lalu. Kita harus melihat ke depan yang jauh lagi. Gontor bisa beramal jariyah, menara Masjid Jami, pendidikan ekonomi syariah," pungkasnya.