Ponorogo - Sedikitnya 9.484 sapi di Kabupaten Ponorogo terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Di satu sisi, Hari Raya Idul Adha semakin dekat. Sehingga masyarakat pun banyak yang beralih membeli kambing untuk hewan kurban. Dampaknya, harga kambing melonjak tinggi.
Seperti terjadi di pasar dadakan di tepi Jalan Raya Jetis-Bungkal. Di sana, puluhan pedagang hewan kurban dari berbagai daerah di Bumi Reog menggelar dagangannya. Khususnya kambing.
"Harganya memang naik Rp200 ribu sampai Rp300 ribu. Karena sapi di Ponorogo banyak yang kena PMK. Kambing jadi mahal, " ujar salah satu penjual hewan kurban, Bambang, Selasa (5/7/2022).
Baca juga: Melihat Dari Dekat Balai Ternak Senilai Rp500 Juta di Lamongan
Meski harga jual kambing tinggi, Bambang mengaku tidak berani menyetok dalam jumlah banyak. Pasalnya, biaya perawatan juga jauh lebih mahal agar hewan ternak tidak terinfeksi PMK. Jika terinfeksi, tentu kambing yang dijual tidak bakal laku.
Sementara salah satu pembeli, Edy Joko masih kebingungan mencari kambing yang sesuai budget. Sebab harga kambing naik tidak sesuai prediksi. Saat ini, harga kambing mencapai Rp4 juta per ekor. Itupun untuk kambing di level paling bawah. Padahal biasanya kambing dengan kualitas super hanya Rp3,5 juta.
Baca juga: Musim Pancaroba, DKPP Kota Kediri Ingatkan Ancaman Flu pada Hewan Ternak
"Saya kan panitia kurban. Ini mencari buat mereka yang titip. Biasanya sapi. Karena sapi banyak yang terkena PMK, kami coba beralih ke kambing. Kok ya mahal," pungkasnya.