Malang - Kabupaten Malang kini memiliki layanan kesehatan tanggap darurat terintegrasi berbasis digital. Layanan ini diberi nama PSC 119 (Public Safety Center Siji Siji Songo).
Peluncuran PSC merupakan momentum lompatan pelayanan kesehatan modern di Kabupaten Malang. Juga memberi fasilitas kepada masyarakat yang mengalami kedaruratan medis.
Caranya cukup dengan memencet tombol 119 pada Aplikasi Sisingo yang bisa diunduh di android. Setelah itu mobil ambulans berikut tenaga medis akan segera datang, kurang dari 15 menit.
Baca juga: Jatim Digifest Digelar di Tuban, Indikator Digitalisasi Segala Sektor
Bupati Malang, Muhammad Sanusi mengatakan bahwa kode 119 sudah terafiliasi dengan di RSUD Kanjuruhan. RSUD Kanjuruhan juga telah menyiapkan 42 ambulans yang tersebar di 39 puskesmas seluruh kecamatan di Kabupaten Malang, sehingga lebih tanggap darurat kesehatan dan menjangkau hingga pelosok dan pegunungan.
"Masyarakat Kabupaten Malang yang membutuhkan layanan darurat kesehatan, ada Aplikasi Sisingo. Tinggal tekan tombol 119. Tunggu 15 menit, ambulans sudah ada di tempat," terang Sanusi, Rabu (6/7/2022).
Seluruh unit armada ambulans di bawah kendali Dinas Kesehatan Kabupaten Malang telah dipasang piranti Global Positioning System (GPS). Hal ini memudahkan ambulans terdekat untuk mengambil pasien atau warga yang membutuhkan layanan 119, sesuai posisi kedaruratan.
Konsep tanggap darurat medis terintegrasi inilah yang membuat PSC Sisingo bisa melayani kedaruratan dengan standar 15 menit.
"Semua ambulans dilengkapi dengan peralatan kedaruratan. Misalnya, alat penanganan pertama untuk serangan jantung maupun korban kecelakaan," terangnya.
Baca juga: Kemenkumham Jatim Raih Predikat Terbaik I Kinerja Penegakan dan Layanan Hukum KI
Pemkab Malang juga sudah melatih personel di puskesmas dan RSUD. Dengan begitu, ke depannya semua rujukan akan mengarah ke RSUD Kanjuruhan. Selain itu, aplikasi ini sudah terkoneksi dengan Polres Malang.
"Sehingga kalau suatu saat ada kejadian, anggota Polres Malang berangkatnya bareng dengan tenaga kesehatan. Kalau darurat sekali, polisi bisa ikut kawal ke rumah sakit," tambahnya.
Dengan kolaborasi kedaruratan ini, Sanusi menargetkan risiko kematian akibat kecelakaan atau serangan kesehatan mendadak bisa menurun. Apalagi berdasarkan analisa para ahli, ada penurunan risiko kematian hingga 40 persen jika quick response berjalan dengan baik.
Direktur RSUD Kanjuruhan, dr. Bobi Prabowo mengatakan bahwa tujuan dari PSC Sisingo adalah safe community atau membuat masyarakat aman.
Baca juga: Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan Platinum untuk Kinerja dan Governansi Istimewa
"Di Kabupaten Malang, hal itu kami laksanakan itu melalui kolaborasi dengan TNI Polri, Damkar, BPBD dan PMI. Kami tidak kerja sendiri-sendiri, tetapi kerja sama dalam satu platform PSC 119," paparnya.
Menurut dokter spesialis emergensi itu, PSC 119 adalah layanan kolaborasi. Layanan medis maupun non-medis bisa terlayani.
Misalnya, ada kejadian kebakaran. PSC 119 bersinergi bersama damkar dan polisi, sehingga semua potensi kedaruratan bisa terlayani dan tertangani dengan baik.
"Seluruh kegawatdaruratan ini ditanggung negara. Sehingga masyarakat yang mengakses layanan melalui PSC 119 atau PSC Sisingo ini tidak dipungut biaya sepeser pun," tambahnya.