jatimnow.com - Sebanyak 1350 Jamaah Calon Haji (JCH) kloter pertama sudah memasuki Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Senin (16/7/2018). Sebelum berangkat ke Tanah Suci, ribuan JCH tersebut melakukan pemeriksaan kesehatan dan ke validan data biometrik.
Faridul Ilmi Kabid Penyelenggaran Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Jatim mengatakan, hari ini Embarkasi Surabaya menerima 1350 jemaah calon haji Kloter I dari Situbondo, Kloter 2 Bondowoso, dan Kloter 3 Banyuwangi.
"Ada tiga kloter yang dijadwalkan masuk ke Asrama Haji pada hari ini. Setiap kloter berisi 450 orang plus pendamping para jemaah akan masuk berurutan sesuai kloter yakni mulai pukul 10.00 WIB, 12.00 WIB, dan pukul 21.00 WIB," tutur Faridul Ilmi, Senin (16/7/2018).
Baca juga: Terserang Stroke, Kepulangan Satu Jemaah Haji Asal Blitar Tertunda
Farid mengatakan, dalam keberangkatan JCH itu tiap keloternya akan didampingi oleh 3 petugas yang terdiri tim kesehatan yang bertugas membantau setiap jamaah.
Bahkan, untuk lebih menjamin kesehatan para jamaah, tahun ini juga untuk pertama kalinya dibentuk tim Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH). Nantinya tim ini akan berjaga di tempat-tempat yang padat.
Baca juga: Satu Jemaah Haji Asal Ponorogo Meninggal di Tanah Suci
"Tim P3JH bertugas membantu kesehatan di lingkungan-lingkungan yang padat, yang sekiranya banyak berkumpul seperti di tempat melempar jumroh, di Arofah, Muzdalifah, dan sebagainya. Makanya yang direkrut dari tenaga medis yang memenuhi syarat, yang usianya masih muda," ujar Farid.
Pantauan di lokasi, para jamaah calon haji saat ini tengah menjalani proses rekam biometrik dan pengecekan kesehatan akhir. Selanjutnya, Para JCH satu persatu melakukan perekaman wajah, sidik jari dan pola wajah di hadapan komputer yang dilengkapi alat biometrik
Baca juga: 217 Jemaah Haji Kloter 30 Tiba di Probolinggo
"Rekam biometrik ini adalah metode untuk mengenali seseorang berdasarkan ciri-ciri fisik, karakter, dan perilakunya secara otomatis. Dan rekam biometrik ini baru pertama kali dilakukan untuk percepatan proses pemeriksaan," pungkasnya.
Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Arif Ardianto