Surabaya - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya dipercaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menjalankan Program Surabaya Mengajar (PSM).
17 mahasiswa Fakultas Psikologi Untag Surabaya terpilih untuk terlibat langsung selama 6 bulan sebagai pengajar muda di sekolah yang ada di Kota Pahlawan.
Dosen Pembimbing Lapangan, Isrida Yul Arfiana mengantakan terpilihnya Untag Surabaya sebagai mitra PSM, karena adanya kerja sama antara Fakultas Psikologi dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi pada Tahun 2019.
Baca juga: Unisba dan Untag Surabaya Kolaborasi Atasi Masalah Sampah dengan Cara Ini
"Peluang ini kita optimalkan untuk mahasiswa ber-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Kampus Mengajar," ujar Isrida melalui siaran tertulisnya, Minggu (31/7/2022).
Dosen Fakultas Psikologi Untag Surabaya ini menjelaskan, mahasiswa yang terpilih sebagai pengajar muda tersebut melakukan pendampingan dari sisi akademis dan non-akademis, serta menjalin sinergi dengan sekolah untuk peningkatan mutu sekolah.
"Dalam PSM para pengajar muda melakukan pendampingan untuk peningkatan mutu melalui identifikasi, perancangan, implementasi serta evaluasi masalah belajar pada sekolah, salah satunya di SD Mojo VI Surabaya," jelas dia.
Baca juga: Budayawan Kota Batu Minta Maaf Sudutkan Institusi Kepolisian dan Tentara dalam Orasi
Meski proses pelaksanaan PSM nanti bertepatan dengan bulan ramadan, tapi tidak mengecilkan semangat pengajar muda dalam melaksanakannya. Kehadiran pengajar muda di sekolah justru memberikan sinergi antar mahasiswa dengan guru, siswa, bahkan orangtua.
"Dalam implementasinya program ini telah berjalan sejak bulan April hingga Juni kemarin dan bertepatan dengan bulan ramadhan, namun hal ini tidak mengecilkan semangat mahasiswa, terbukti meski singkat namun bounding telah terbentuk contohnya seperti siswa maupun orang tua melepas mahasiswa dengan acara perpisahan," papar dia.
Rida juga memaparkan bahwa kegiatan yang berlangsung selama tiga bulan ini kemudian dikonversikan dalam satuan kredit semester (SKS).
Baca juga: Untag Surabaya Rawat Pemikiran Bung Karno Melalui Seminar Nasional Kebangsaan
"PSM ini dikonversi ke 18 SKS dalam empat mata kuliah antara lain asesmen siswa berkebutuhan khusus dengan bobot enam sks, bimbingan dan penyuluhan sekolah dengan bobot lima sks, penyusunan media pembelajaran dengan bobot enam sks, dan kuliah kerja nyata (KKN) dengan bobot dua sks, jadi ber-MBKM mengajar sekaligus KKN," ujarnya.
Dia menyebut, terdapatnya dua indikator dalam tercapainya PSM di antaranya presentasi keterlibatan mahasiswa tersebut dan pelaporan aktivitas MBKM.
"Dalam pelaksanaan PSM indikator tercapainya program ini ditentukan oleh persentase mahasiswa yang terlibat serta terlaksananya aktivitas MBKM dalam tajuk Surabaya Mengajar dengan tuntas. Artinya mulai dari pelaporan, logbook, proses bimbingan terlaksana secara baik," ujar Rida.