Banyuwangi - Pupuk bersubsidi menjadi barang langka di Kabupaten Banyuwangi. Stok di toko-toko pertanian pun sudah tidak ada. Kondisi tersebut dikeluhkan sejumlah petani.
Seperti halnya diungkapkan Suraji (54), petani asal Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Menurutnya, tidak ada satu pun toko pertanian di wilayahnya yang menjual pupuk bersubsidi.
“Di tempat kami tidak satu pun pupuk bersubsidi ada ditoko pertanian. Saya kebingungan mas, karena yang nonsubsidi di sini juga tidak ada,” keluh Suraji, Sabtu (6/8/2022).
Baca juga: Ini Cara Anggota DPRD Agus Wicaksono Dorong Produktivitas Petani Lumajang
Musim tanam kali ini, petani di Desa Sumberasri kebanyakan menanam hortikultura. Sedangkan Suraji memilih menanam jagung. Ia pernah mencoba dengan pupuk lain. Namun pertumbuhan pohon jagungnya kurang maksimal.
“Mulai awal tanaman jagung ini tidak pakai pupuk karena sulit didapat. Kalau terus begini saya bisa gagal panen,” ungkapnya.
Baca juga: Hari Krida Pertanian 2024, Pemkab Jember Luncurkan J-Sultan
Petani di desa lain juga mengeluhkan hal sama. Hingga akhirnya, sejumlah petani terpaksa membeli pupuk nonsubsidi.
Sementara itu, YD salah satu penilik kios mengaku bahwa semua jenis pupuk bersubsidi sejak Juli tidak pernah ada kiriman dari suplier.
“Selama Juli pupuk bersubsidi telat. Belum ada kiriman dari suplier,” jelasnya.
Baca juga: Melihat Budi Daya Melon Berbasis IoT di Kediri: Petani Ringan, Rasa Buah Lebih Manis
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi M Khoiri saat dihubungi melalui sambungan selular menjawab singkat melalui aplikasi WhatsApp. Bahwa saat ini dirinya terkonfirmasi Covid-19.
“Mohon maaf saat ini saya masih isolasi terkonfirmasi Covid-19. Nanti ami jawab, tunggu,” terangnya.