Surabaya - Selama ini kebutuhan tidur masih dianggap sepele atau bahkan kurang dipandang penting dari pada makanan sehat dan aktifitas. Padahal, jika seseorang kekurangan tidur setiap malamnya akan menerima konsekuensi yang berbahaya.
Kekurangan tidur sering kali dialami oleh masyarakat industri. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan bahwa kurang tidur sudah mewabah di seluruh negara industri.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) Idham Choliq menjelasakan pentingnya tidur sebelum tengah malam untuk menjaga kesehatan.
Baca juga: Malam Tanpa Tidur Bisa Pengaruhi Tingkat Kecemasan
Menurut Idham, dalam buku best seller berjudul Why We Sleep yang ditulis oleh Ahli tidur Matthew Walker dijelaskan bahwa rutinitas tidur yang kurang dari enam atau tujuh jam setiap malamnya lebih merusak sistem imunitas dari pada menambah risiko terkena kanker menjadi lebih dari dua kali lipat.
"Selain itu, kekurangan tidur menentukan apakah seseorang nantinya akan terkena Alzheimer atau tidak," jelas Idham Senin (8/8/2022).
Alzheimer merupakan penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan berbicara serta perubahan perilaku.
Penyakit ini akan semakin memburuk hingga akhirnya penderita sudah tidak mampu lagi melakukan aktivitas sehari-hari. Penyebab Alzheimer yang utama adalah karena protein otak gagal berfungsi secara normal dan mengganggu kinerja sel otak.
Ketidaknormalan ini dapat dipicu oleh berbagai faktor internal maupun eksternal yang kemudian menjadi faktor pemicu penyakit Alzheimer yang mungkin diderita, seperti faktor genetik, usia hingga gaya hidup yang tidak sehat bisa menjadi penyebab Alzheimer.
Baca juga: Merasa Sudah Cukup Tidur Tapi Tetap Mengantuk, Ini Penyebabnya
Selain itu, kekurangan tidur meningkatkan kemungkinan arteri koroner menjadi tersumbat dan rapuh, risiko mengidap penyakit kardiovaskular, stroke, dan gagal jantung kongestif.
“Yang penting diketahui adalah bahwa kurang tidur, meskipun sifatnya sedang dan hanya seminggu saja, dapat mengganggu kadar gula darah sampai-sampai hasilnya dapat diklasifikasikan sebagai prediabetes (tanda-tanda peringatan awal diabetes),” ungkapnya.
Melihat konsekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa makin pendek tidur seseorang, makin pendek pula masa hidupnya.
Idham juga mengingatkan agar seseorang jangan sampai kehilangan tidur apalagi tidurnya sampai tengah malam.
Baca juga: Begini Dampak Pada Otak Bila Kurang Tidur
The American Academy of Sleep Medicine and the Sleep Research Society merekomendasikan kebutuhan tidur selama 7 jam atau lebih untuk orang dewasa.
Di akhir keterangannya Idham menegaskan, untuk menghindari agar tidak tidur tengah malam, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Menghindari minum kafein saat menjelang tidur karena akan mengganggu tidur.
"Melakukan hal yang menenangkan sebelum tidur misalnya membaca atau melakukan latihan pernafasan. Membuat dan mengikuti jadwal tidur harian. Menyiapkan tempat tidur yang nyaman. Mematikan atau menjauhkan alat-alat elektronik dari tempat tidur," tukasnya.