Banyuwangi - Festival Muharram kembali dihelat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Acara ini rutin digelar setiap tahun di Banyuwangi untuk memuliakan anak yatim. Beragam program positif dilaksanakan. Mulai kelas inspirasi hingga santunan 1.444 anak yatim se-Banyuwangi yang masing-masing mendapatkan Rp300.000.
Menariknya, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendesain penyaluran santunan secara non-tunai melalui buku tabungan. Hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu disalurkan secara tunai.
"Ini bagian dari upaya kami menjadikan anak-anak yatim punya literasi keuangan yang baik sejak dini. Dimulai dari menabung. Menabung tidak harus langsung banyak, sedikit demi sedikit tidak masalah. Nanti Insya Allah tabungannya makin banyak, bisa digunakan mendukung sekolah dan sebagainya,” ujar Ipuk dalam siaran pers yang diterima redaksi, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
Dari 1.444 anak yatim, sebagian telah menerima buku tabungan. Sebagian lainnya diserahkan secara tunai karena pertimbangan teknis.
“Tahun depan kami akan full 100 persen diberikan non-tunai, juga akan ada pendidikan keuangan dari pakar dan praktisi keuangan. Ini agar melek keuangan tidak hanya dimiliki atau dipahami anak-anak orang berada, anak-anak orang kaya, tapi juga anak-anak yatim yang kurang mampu,” ujar Ipuk.
Festival Muharram Banyuwangi berjalan meriah dan khidmat. Kelas inspirasi digelar untuk memotivasi anak-anak yatim terus bersemangat meraih cita-cita. Bersama dengan Rumah Literasi Indonesia anak-anak yatim diajak mencintai buku sebagai salah satu upaya meraih cita-cita. Acara berlangsung di Pendopo Sabha Swagata Blambangan hingga Senin (8/8) sore.
Bupati Ipuk mengatakan, Festival Muharram digelar untuk semakin memperkuat kepedulian kepada lingkungan sekitar. Khususnya kepada para anak yatim.
Baca juga: 3.840 Warga Banyuwangi Operasi Katarak Gratis
"Mari saling bantu, bergotong-royong untuk anak-anak yatim se-Banyuwangi. Semoga dengan kami terus memuliakan anak yatim, keberkahan selalu tercurah untuk masyarakat Banyuwangi. Semuanya akur. Tidak ada konflik. Semuanya bersatu padu," ujar Ipuk.
Keutamaan memuliakan anak yatim juga ditegaskan Pengasuh PP. Minhajut Thullab KH Thoha Munthoha saat mengisi ceramah. Dia menjelaskan bahwa anak yatim adalah titipan Allah SWT kepada umat-Nya.
"Barang siapa yang memuliakan anak yatim, dijamin oleh Rasulullah akan ada bersama beliau di surga kelak," tegasnya.
Baca juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Angkat Motif Jenon, Ini Maknanya
Dalam rangkaian Festival Muharam juga dilakukan “Deklarasi Pesantren Ramah Anak”. Deklarasi diikuti sejumlah perwakilan Ormas Islam dan Kepala Kemenag Banyuwangi Moh. Amak Burhanudin. Dari ormas Islam, hadir Ketua PCNU Banyuwangi KH Ali Makki Zaini, Ketua Pengurus Rabithah Ma’ahdi Islamiyah (RMI) NU KH Fahrurrozi, Ketua MUI KH. Mohammad Yamin, Ketua Muhammadiyah Mukhlis Lahuddin, Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Astro Djunaidi, Pimpinan Al Irsyad Banyuwangi Syarif Abdat, dan Rabithah Alawiyah Banyuwangi Habib Abdurrahman bin Abdullah al-Jufri.
“Deklarasi Pesantren Ramah Anak bagian dari upaya menuju Banyuwangi Kabupaten Layak Anak,” ujar Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, (Dinsos PPKB) Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini.