Lamongan - Belum adanya solusi terkait penarikan pupuk bersubsidi bagi petambak di Lamongan memicu aksi demo maraton. Sekretaris Komisi B DPRD Lamongan, Ansori turut dalam auduiensi di Pemkab Lamongan.
Berdasarkan rapat kordinasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Manves) pada tanggal 19 Mei 2022 serta tanggal 8 Juni dan 13 Juni 2022 dengan Kemenko Bidang Perekonomian memberi angin segar pada petambak Lamongan.
"Pertemuan tersebut merekomendasikan agar kebutuhan pupuk subsidi perikanan tahun 2022 dapat diakomodir kembali oleh kementerian pertanian dengan memperhatikan usulan kebutuhan dari pemerintah daerah," terang Ansori, Rabu (24/8/2022).
Baca juga: Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya
Namun, jika membaca surat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan nomor B.373/DJPB.D2/TU.210/VI/2022 per tanggal 15 Juni 2022 belum ada tindak lanjut dan masih menunggu pemenuhan dari Menteri Pertanian.
"Artinya sampai saat ini nasib pupuk subsidi perikanan itu pengelolaannya untuk tahun 2022 belum ada kejelasan," paparnya.
Baca juga: Hujan Angin Terjang Lamongan, Rumah hingga Pasar Rusak
Melanjutkan hal itu, Ansori meminta agar Pemkab Lamongan lebih intens berkomunikasi dengan KKP dan Mentan. Ia pribadi merasa prihatin lantaran kebutuhan petambak Lamongan tak mencukupi.
"Dampaknya tidak adanya pupuk akan mengakibatkan pertumbuhan ikan lambat dan merugikan para petambak, apalagi para petambak di daerah Bengawanjero selama ini sudah banyak mengalami kerugian akibat bencana banjir," terangnya.
Baca juga: Pintu Air Kuro Lamongan Dibuka untuk Penuhi Kebutuhan Petambak
Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menyebut akan memperjuangkan nasib warganya. Melalui rapat kerja dengan DPR RI komisi 4 membahas hal sensitif ini yang digelar Kamis (24/8/2022) besok.
"Berbagai upaya terlah kita lakukan, kami terus mendorong juga mengajukan realokasi ke Pemprov Jatim," jawabnya.