Ponorogo - Akhirnya 74 siswa SDN 2 Karangpatihan, Kecamatan Pukung, Kabupaten Ponorogo berpindah tempat belajar. Pasalnya ruang kelas mereka semakin membahayakan dan nyaris ambrol.
“Kondisi semakin membahayakan. Sehingga kami mengondisikan ruangan itu tidak dihuni. KBM (Kegiatan belajar mengajar) harus dipindah,” ujar Kepala SDN 2 Karangpatihan, Suwandi, Selasa (30/8/2022).
Dia mengaku, beberapa waktu lalu kelas 1, 2, 3 dan 4 belajar di tenda pengungsian. Sementara kelas 5 dan 6 masih bertahan belajar di ruang kelas l.
Baca juga: Dindik Ponorogo Sebut Gedung SDN 2 Karangpatihan Tak Layak, Perbaikan Lewat PAK
Saat ini, kelas 4,5 dan 6 belajar di tenda pinjaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo. Sementara kelas 1,2 dan 3 belajar di rumah warga.
“Mulai kemarin di rumah warga. Agak siang, pagi menyiapkan tempat. Kemudian dibersihkan dan ditempati,” kata Suwandi kepada media.
Baca juga: Siswa SDN 2 Karangpatihan Ponorogo Belajar Dalam Gedung Nyaris Ambruk
Menurutnya, awalnya mau gantian dengan siswa TK yang tidak jauh dari sekolahan. Namun, rupanya siswa TK juga pulang siang sekitar pukul 10.00 WIB. Dia pun merasa kasihan jika anak-anak jika masuk siang.
“Saat ini, semua ruang dikosongkan. Termasuk ruang guru, perpustakaan. Ya gimana lagi ya,” pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah murid SDN 2 Karangpatihan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, harus belajar di tenda. Mereka terpaksa mengungsi karena ruang kelasnya nyaris roboh.
Baca juga: Video: Atap Sekolah di Probolinggo Ambruk Usai Diguyur Hujan Deras
Pantauan di lokasi, puluhan murid memindahkan meja dan kursi belajar dari ruang kelas tenda darurat yang dipasang sehari sebelumnya. Setelah semuanya tertata rapi, proses belajar mengajar pun dimulai.
Ada 4 kelas yang proses belajar mengajarnya dipindahkan ke tenda darurat. Yakni kelas 1, 2, 3 dan 4. Sedangkan kelas 5 dan 6 bertahan di ruang kelas karena tenda darurat tidak cukup