Ponorogo - Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor Ponorogo angkat bicara perihal tewasnya seorang santri berinisial AM. Santri itu tewas diduga akibat dianiaya.
"Kami memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum AM, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan," ujar Juru Bicara (Jubir) Ponpes Modern Darussalam Gontor, Ustadz Noor Syahid, Senin (5/8/2022).
Dia mengaku jika pihak pesantren sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada tewasnya almarhum. Dan sebagai pesantren yang fokus terhadap pendidikan karakter anak, dia berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Baca juga: Sidang Perdana Penganiayaan Santri di Kediri, Pengacara: Beberapa Dakwaan Tak Sesuai
"Kami juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarga almarhum, jika dalam proses pengantaran jezanah dianggap tidak jelas dan terbuka. Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," ungkapnya.
Baca juga: Rekonstruksi Tewasnya Santri Banyuwangi di Ponpes Kediri, Korban Dianiaya 3 Hari
Menurutnya, internal ponpes memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan AM tewas. Menyikapi hal itu, pihak ponpes langsung bertindak cepat dengan menindak santri yang terlibat.
"Kami keluarknn yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orangtua mereka masing-masing. Pada prinsipnya kami tidak mentoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya," paparnya.
Baca juga: Polisi Periksa Pengurus Ponpes Kediri Terkait Kematian Santri asal Banyuwangi
Di sisi lain, lanjutnya, pihak ponpes juga siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa tersebut.