Kediri - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) turut berdampak terhadap driver ojek online (ojol). Selain biaya operasional yang bertambah, orderan juga semakin sepi. Seperti halnya dirasakan Tanti Krisnawati. Perempuan asal Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri itupun nyambi jualan donat dan bomboloni demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Membuat kue sebenarnya hobi ibu dua anak tersebut. Tanti sempat mencoba menjualnya saat pandemi Covid-19. Namun tak berlangsung lama. Saat ini, Tanti Krisnawati semakin fokus untuk mengembangkan bisnis sampingannya di tengah merosotnya orderan ojek online dari hari ke hari. Baik makanan maupun antar-jemput.
“Ojek sudah tidak pasti sekarang. Kadang ramai, kadang sepi. Tapi lebih cenderung ke sepi. Makanya saya nyambi-nyambi jualan,” kata Tanti Krisnawati, Selasa (13/9/2022).
Baca juga: Ojol Dukung Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024: Salam 1 Aspal
Kini untuk mendapatkan Rp100.000 saja per hari, menurut Tanti Krisnawati sudah sangat berat. Belum lagi dengan kenaikan harga BBM yang memaksanya mengeluarkan modal lebih.
“Saat ini konsumsi BBM bisa sampai Rp40.000 sehari,” tambahnya.
Baca juga: Demo Driver Ojol di Surabaya Diwarnai Sweeping
Membuat donat dan bomboloni dilakukan Tanti Krisnawati di pagi hari sebelum keluar menarik ojek. Selain menerima pesanan, donat dan bomboloni merk Lovely juga dititipkannya ke sejumlah warung. Jika ramai bisa habis dalam sehari.
“Bikin pagi hari, nanti dititipkan ke warung. Siang-sore baru narik (ojek),” tambah Tanti Krisnawati.
Baca juga: Pelindo Regional 3 Gelar Sosialisasi Safety Riding untuk Ojek Online
Sehari, Tanti Krisnawati membuat 1-2 kg adonan. Dia menjualnya per paket. Isi 6 donat dijualnya Rp16.000. Untuk bomboloni isi 6, dijual Rp10.000 hingga Rp22.000 tergantung isian, selai atau glaze.