Mojokerto - Kacang Telur Brawijaya yang diproduksi oleh Jumaiyah warga Jalan Brawijaya, Kedungkwali XI, Kota Mojokerto ini mampu menembus pasar internasional. Seperti, Malaysia, Hongkong hingga Qatar.
Perempuan yang berusia 70 tahun ini memulai bisnis kacang telur sejak tahun 1986. Sebelumnya mampu memproduksi sebanyak 90 kilogram setiap hari.
Namun sejak adanya pandemi Covid-19 hingga sekarang ikut terdampak, hanya mampu memproduksi sebanyak 20 kilogram kacang telur per hari.
Baca juga: Komisi B DPRD Jatim Dukung Prabowo Hapus Kredit Macet UMKM
Saat ini, bisnis tersebut diturunkan pada generasi keduanya, yakni menantunya Endang karena dirinya sudah tak sekuat dulu untuk memproduksi kacang telur.
"Dulu adonan kacang setengah kuintal bisa habis hanya dalam satu hari. Kini saat pandemi, seminggu baru habis," kata Jumaiyah, Minggu (25/9/2022).
Perempuan dua anak ini menjelaskan, penurunan omzet pendapatan ini juga dikarenakan karena naiknya harga bahan baku semacam telur, kacang, gula dan tepung.
"Meski harga bahan pokok naik, harga jual kacang telor tak ikut naik, khawatir malah gak laku. Jadi untung sedikit tak mengapa asal produksi tetap jalan," ungkap Jumaiyah sambil tersenyum.
Baca juga: Cara PKB Berdayakan Perempuan Jatim di IWF 2024
Menurutnya, bisnis yang dijalani sejak 36 tahun itu pernah dihantam badai krisis. Pertama saat krisis moneter tahun 1998 dan saat ini krisis karena pandemi Covid-19.
"Usaha seperti ini kuncinya yakni sabar dan telaten. Yang penting kita jaga kualitas rasa, sehingga kita tidak akan kehilangan pelanggan," tuturnya.
Masih kata Jumaiyah, kacang telur buatannya sudah menembus pasar internasional karena ada orang yang kembali ke luar negeri membawa makanan ringan itu.
"Pernah ada pelanggan yang beli banyak untuk dijadikan oleh-oleh saat balik kuliah dan kerja ke luar negeri yaitu Qatar dan Hongkong," ucap dia.
Baca juga: Metamorfosis Rati di Kepompong Pertamina
Jumaiyah menuturkan, kacang telurnya juga sudah merambah dalam dan luar kota mojokerto, diantaranya Jombang, Sidoarjo dan Surabaya. Bahkan kini pemasaran Kacang Telur Brawijaya ini juga sudah masuk toko modern.
Masuknya kacang ini ke toko modern ini tak lepas dari bantuan fasilitasi dan pendampingan dari Diskouperindag Pemerintah Kota Mojokerto.
Dengan bantuan dinas tersebut, kacang telur Jumaiyah memiliki merk, kemasan dan standar dagang untuk bisa di jual di toko modern.
"Dulu kemasannya plastik putih biasa karena dipasarkan di warung dan toko-toko biasa. Kini tampilannya dipercantik sehingga akhirnya laku di display di toko besar," pungkasnya.