jatimnow.com - Pasokan bahan kebutuhan pokok aman dan harganya stabil. Hal itu disampikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam keterangan pers terkait kinerja 100 hari di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Minggu (25/09/2022).
“Tugas yang diberikan Bapak Presiden jelas, stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pokok (bapok),” ungkap Mendag dalam keterangan yang dikutip dari situs resmi Setkab, Senin (26/9/2022).
Harga minyak goreng curah yang sebelumnya bergejolak telah stabil sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), yaitu sebesar Rp14.000 per liter. Minyak goreng juga tersedia di seluruh provinsi di Tanah Air.
Baca juga: Mendag Musnahkan Produk Impor Ilegal Senilai Lebih Rp5 Miliar
Bahkan pada 21 September 2022, harga rata-rata nasional minyak goreng curah tercatat sebesar Rp13.800 per liter. Selain itu, minyak goreng dengan merek MINYAKITA telah tersedia di 33 provinsi, termasuk Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat dengan harga sesuai HET.
“Janji saya kepada presiden adalah dalam satu bulan akan menurunkan harga dan menyediakan minyak goreng dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Alhamdulillah dalam waktu dua minggu saya bertugas, harga minyak goreng kemasan sederhana mulai turun,” ujar Zulkifli.
Baca juga: Merespon Candaan Zulhas soal Salat, Ketum Pergunu: Itu Tidak Mungkin
Selain minyak goreng, harga bahan kebutuhan pokok lainnya juga mengalami penurunan signifikan dibandingkan 15 Juni 2022. Harga sepuluh barang kebutuhan pokok yang turun yaitu daging sapi, cabai merah besar, cabai rawit keriting, cabai rawit merah, daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng kemasan sederhana, gula pasir, dan minyak goreng curah.
“Jadi harga-harga bahan pokok sampai hari ini stabil. Memang ada yang naik sedikit sekarang ini, beras,” imbuhnya.
Sebelumnya dalam Podcast Kabinet dan Sekretariat Kabinet (Podkabs) Episode 7, Mendag memaparkan bahwa salah satu kunci dalam mengendalikan harga bahan pokok adalah dengan mengetahui permasalahan hingga ke level mikro, bukan hanya makro.
Baca juga: Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Gresik
“Harus turun, ke pasar dengarkan apa yang terjadi, dilihat masalahnya apa, keluhan ibu apa, rantai pasoknya gimana, rantai distribusinya gimana. (Kebijakan) ini memang bisa efektif kalau kami tahu kan, mengerti, sambung dengan masalahnya. Baru kita efektif ambil keputusan,” ujar Zulkifli di Podkabs.