Bunyi Kentongan Warga Kabuh Bikin Pesilat Kabur usai Serang Warung Slamet

Selasa, 27 Sep 2022 12:48 WIB
Reporter :
Elok Aprianto
Warga di Kabuh, Jombang yang terluka akibat ulah para pendekar silat (Foto: Tangkapan layar video yang diunggah akun Facebook Wxxxx)

jatimnow.com - Aksi brutal rombongan konvoi pendekar silat yang melakukan pengenaniayaan terhadap warga Desa Kauman, Kecamatan Kabuh, Jombang, berhenti karena mendengar suara kentongan yang dibunyikan warga.

"Aksi itu, akhirnya berakhir setelah warga memukul kentongan dan puluhan warga Desa Kauman berdatangan ke lokasi. Pendekar itu, akhirnya melarikan diri setelah sejumlah warga desa berupaya mengejar mereka ke arah tanaman tembakau," ungkap Kepala Desa Kauman, Rianto, Selasa (27/9/2022).

Lebih lanjut ia menjelaskan sebelumnya rombongan konvoi oknum pendekar perguruan silat ini melintas di depan warung M. Slamet (49).

Baca juga: Ini Tampang Pembunuh Pesilat Wanita di Kediri, Vodka Dioplos Sianida

"Mereka melintas di depan warung Pak Slamet ini, kemudian mengumpat-umpat tanpa alasan yang jelas, tapi tidak dihiraukan sama korban," kata Rianto.

Rombongan ini hendak menonton hiburan di Desa Sendang Made, Kecamatan Kudu. Saat kembali dari menonton konser, puluhan pendekar ini kembali menyasar warung Slamet dan istrinya.

Baca juga: Video: Polisi Amankan 160 Pesilat yang Terlibat Tawuran

"Waktu itu Pak Slamet sudah mau menutup warung, tapi pesilat ini datang dan langsung menyerang Pak Slamet, istri dan anaknya juga Hengki yang ada di situ," paparnya.

\

Slamet yang kalah jumlah, sempat berupaya melarikan diri ke arah tanaman tembakau. Namun, enam orang pesilat mengejarnya. Korban, akhirnya terjatuh di lubang tempat penyimpanan air di sawah, hingga akhirnya dihajar.

"Anak korban yang perempuan itu dilempar pakai batu hingga pingsan, istri korban dipukul pakai bambu, yang warga satunya itu juga diserang dan dipukuli, mereka kalah jumlah," bebernya.

Baca juga: Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Pesilat Wanita Tewas di Kediri

Akibat ulah brutal oknum perguruan silat itu, luka paling parah dialami Slamet. Ia menderita luka robek pada kepala bagian kiri, robek pada kepala bagian belakang dan robek pada punggung diduga akibat sabetan senjata tajam.

"Anak dan istrinya, menderita luka memar. Sedangkan Hengki, menderita luka sobek pada pelipis bagian kiri. Pak Slamet sempat dilarikan ke Puskesmas Tapen, namun sekarang sudah dirujuk ke RSUD Ngimbang," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Jombang

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler