Dijuluki Sekolah Teroris, 11 Guru Mts di Banyuwangi Mengundurkan Diri

Rabu, 25 Jul 2018 21:31 WIB
Reporter :
jatimnow.com
Sekolah Al Ishlah Banyuwangi/Foto: istimewa

jatimnow.com - Mendapat julukan sebagai 'sekolah teroris' oleh masyarakat, membuat tenaga pengajar serta karyawan sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Unggulan Al Ishlah di Banyuwangi gerah. Bahkan mereka berbondong-bondong mengundurkan diri.

Tercatat kepala sekolah, 11 guru, serta 2 karyawan di sekolah tersebut mengundurkan diri.

Sekolah MTs Unggulan Al Ishlah yang berada di bilangan Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar Banyuwangi, di cap dan diduga sebagai "sekolahan teroris".

Baca juga: Dari Cikeas Bogor, Napiter Asal Gresik dan Malang Dipindah ke Kediri

Sebutan "sekolahan teroris" santer setelah terungkapnya pelaku bomber tiga gereja di Surabaya yang tercatat masih memiliki hubungan keluarga
dengan pemilik yayasan yang menaungi MTs Al Ishlah yakni Yayasan Al Husniyyah.

Yayasan Al Husniyyah tersebut didirikan oleh ayah dari Puji Kuswati atau istri Dita Oeprijanto, keluarga pelaku bom di tiga gereja.

Data yang dimiliki jatimnow.com, keluarga Puji Kuswati (43) yang di Banyuwangi berada di Dusun Krajan RT 3 RW 16, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.

Waktu itu, Rusiono kerabat keluarga Puji Kuswati yang di Banyuwangi menolak untuk memakamkan jenazah bomber tersebut, Senin (14/5/2018).

Baca juga: Muazin Musala di Tulungagung Ditangkap Tim Densus 88, Begini Kata Warga

Pihak keluarga, meminta agar jenazah Puji beserta keluarganya dimakamkan di Surabaya, sesuai dengan alamatnya lantaran syok atas pemberitaan sejumlah media atas peristiwa bom di Surabaya.

\

Saat dikonfirmasi, Ketua Yayasan Al Husniyyah, Joko, tidak menampik bahwa 1 orang kepala sekolah, 11 guru, dan 2 orang karyawan mundur dari jabatannya masing-masing sebelum memasuki tahun ajaran baru.

Pihaknya juga tidak menampik bahwa pendiri yayasan tersebut merupakan ayah dari Puji Kuswati yang memiliki 3 saudara lainnya, yakni H Husni.

"Iya semua 14 orang yang mundur, tetapi yang mengajukan surat pengunduran resmi cuma satu orang," ujarnya, Rabu (25/7/2018).

Baca juga: Pilihan Pembaca: Kirab Budaya, Terduga Teroris, Hari Jadi Pemkab Jombang

Sementara, menanggapi kabar yang beredar di masyarakat Desa Tembokrejo Muncar yang menduga dengan menyebut "sekolahan teroris" merupakan anggapan yang tidak berdasar.

"Kalau kapasitas itu kemarin juga sudah diklarifikasi tidak ada kaitan dengan kegiatan di sekolah," paparnya.

Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Arif Ardianto

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler