Produsen Keripik Tempe Kelimpungan Akibat Harga Kedelai Meroket

Sabtu, 01 Okt 2022 09:13 WIB
Reporter :
Elok Aprianto
Pembuatan keripik tempe di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek.(Foto: Elok Aprianto)

jatimnow.com - Naiknya harga kedelai impor di pasaran yang mencapai Rp12.650 per kilogram, membuat pengusaha keripik tempe di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, kelimpungan.

Pasalnya, perajin keripik tempe rumahan ini seratus persen bergantung pada kedelai yang menjadi bahan baku utamanya. Kondisi ini membuat usahanya diambang pintu kebangkrutan.

Salah satu perajin kripik tempe Imam Kalimi mengaku dampak kenaikan kedelai impor bulan ini sangat mempengaruhi hasil produksi olahan cemilannya.

Baca juga: Fakta Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto

"Jelas kami terdampak, karena bahan bakunya dari kedelai. Jadi saya harus mengatur siasat untuk penjualannya, dan semakin sulit produksi kalau seperti ini untuk menaikkan harga jualnya," ungkapnya, Sabtu (1/10/2022).

Untuk menyiasati agar usahanya yang dirintis sejak 17 tahun silam tidak gulung tikar, ia terpaksa harus mengurangi isi keripik tempe yang dikemas dan dijual ke konsumen. Hal ini dikarenakan ia tak mau kehilangan pelanggan lantaran harga jualnya dinaikkan.

Baca juga: 8 Caleg Lolos DPRD Jatim dari Dapil 10, Ada Istri Mantan Wabup Jombang

"Kalau keripik tempe pakai kedelai lokal, hasilnya kurang bagus dan tidak bisa mengembang seperti ini. Jadi kenaikan ini, kami sangat terdampak karena memakai kedelai impor dan hasilnya lebih bagus," katanya.

\

Sejak kedelai impor naik, ia mengaku tetap memilih menggunakannya dan tidak beralih ke kedelai lokal. Dalam sehari, ia biasanya menghabiskan 20 kilogram kedelai impor. Namun kini, ia produksi keripik tempe hanya jika ada pesanan saja.

"Jika sudah menjadi keripik tempe jadi 35 kilogram tiap 20 kilogramnya. Kalau tidak naik harga kedelai, setiap hari tetap produksi seperti biasanya. Tapi kini produksi jika ada pemesanan banyak. Sejak kedelai impor naik, produksi hanya 3 sampai 4 hari selama seminggu," bebernya.

Baca juga: Prabowo-Gibran Saingi AMIN di TPS Keluarga Cak Imin Ponpes Denanyar Jombang

Ia mengaku jika harga kedelai impor sampai tembus Rp20 ribu per kilogramnya, maka usahanya bakal gulung tikar.

"Jika kondisi kedelai impor ini alami kenaikan terus, bisa-bisa usaha keripik tempe gulung tikar. Mudah-mudahan tidak," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Jombang

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler