jatimnow.com - Sudah dua minggu lebih, tanaman enceng gondok menutup Sungai Karanggayam di perbatasan Desa Bluru dan Rangkah, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo.
Enceng gondok tersebut menutup sungai dan terhenti di bawah jembatan. Hal itu membuat warga yang berprofesi sebagai nelayan harus mengurungkan niatnya melaut karena aksesnya tertutup.
Nidhom, nelayan setempat mengatakan bahwa ia bersama beberapa nelayan lainnya mengaku kesulitan untuk membuka jalan di sungai.
Baca juga: Nestapa Nelayan Lamongan, Penghasilan Anjlok Terdampak Enceng Gondok
"Kalau sudah tertutup gini, susah kita mas. Bahkan ada nelayan yang sengaja tidak melaut akibat aksesnya tertutup enceng gondok," ujar Nidhom, Selasa (4/10/2022).
Nidhom menyebut bahwa biasanya dia bersama nelayan lainnya secara swadaya membuka akses sungai yang keseluruhannya tertutup eceng gondok.
"Kalau nunggu pemerintah kelamaan. Saya ndak bermaksud menjelekkan tetapi ya begini faktanya. Kita biasanya menepikan enceng gondok ke samping sungai itu beramai-ramai sesama nelayan sendiri," imbuhnya.
Baca juga: Akar Masalah Mangkraknya Alat Berat dan Enceng Gondok Tutup Sungai di Sidoarjo
Sementara di sisi barat jembatan, terlihat alat berat eskavator bertuliskan Dinas PU BM & SDA Kab. Sidoarjo dalam keadaan mangkrak di tengah sungai.
Puput, warga sekitar mengaku bahwa eskavator tersebut tidak difungsikan lebih kurang dua tahun ini.
"Walah mas, sudah jalan dua tahun ini ndak ada pengerukan (normalisasi). Dulu sempet rutin beberapa kali setelah itu juga ndak dilanjutkan," jelas dia.
Baca juga: DPRD Soroti Soal Enceng Gondok yang Tutupi Sungai di Sidoarjo
Puput menambahkan, adanya enceng gondok yang menutup sungai itu membuat miris warga sekitar.
"Di barat itu, ya warga sini juga profesinya nelayan. Dia sama saudaranya sangking perahunya ndak bisa lewat, sampai digotong ke sisi sebelah timur jembatan yang sudah agak renggang enceng gondoknya," ungkap dia.
Warga berharap pemerintah segera mengatasi permasalahan ini.