jatimnow.com - 41 karya fotografi jepretan 7 anggota muda Himpunan Mahasiswa Penggemar Fotografi (Himmarfi) Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) dipamerkan.
Pameran itu digelar Galeri Dewan Kesenian Surabaya (DKS) Balai Pemuda Jalan Gubernur Suryo No. 15, Surabaya.
Pameran foto story yang mengangkat tema bertajuk Lestari dalam Diklat Lanjutan Himmarfi Intermediate Training (HIT) itu berlangsung mulai 10 sampai 16 Oktober 2022.
Baca juga: Pameran Tunggal di Surabaya, Alin Sajikan Karya Foto Pinhole Hingga Smartphone
Ketua Pelaksana, Mohammad Arya Bayu Praditya mengatakan, pameran itu merupakan hasil gambaran cerita para pelestari seni budaya dengan berbagai narasi yang berada di sekitar masyarakat, yang hingga kini masih belum banyak diketahui publik.
"Dalam pameran itu akan menghadirkan eksposisi fotografi tentang berbagai bentuk seni budaya di kalangan masyarakat. Mulai dari anak pembuat wayang kardus, keluarga perkusi angklung, sekumpulan pegiat seni pada sebuah sanggar budaya dan tari-tarian, hingga komunitas pelestari permainan tradisional," jelas Bayu, Senin (10/10/2022).
Sementara Kurator Pameran Lestari, Mamuk Ismuntoro menjelaskan, dari waktu ke waktu warisan budaya tak benda hidup beriringan dengan karya-karya baru.
Baca juga: PMI Tewas, Forwas Gelar Pameran Polisi Dicakar
Menurutnya, banyak yang bertahan, tetapi juga tak sedikit yang mulai dilupakan. Upaya-upaya pelestarian oleh masyarakat memang bukan pekerjaan baru. Sehingga kecintaan dan komitmen terhadap warisan seni budaya para pendahulu seringkali jauh dari sorot kamera dan pemberitaan arus utama.
"Lewat penceritaan sederhana, ketujuh anggota muda Himmarfi Stikosa-AWS mengabarkan geliat masyarakat pelestari seni budaya," ujar Mamuk.
Mamuk mangatakan, pameran fotografi yang bertajuk Lestari adalah bentuk penceritaan sederhana dari ketujuh anggota muda Himmarfi Stikosa AWS yang menjadi peserta HIT untuk menggambarkan geliat masyarakat pelestari seni budaya di Jawa Timur.
Baca juga: Forwas Gelar Pameran Foto di Sidoarjo: Meriahnya Agustusan 2023
"Kami memang memerlukan banyak narasi-narasi yang menumbuhkan harapan agar hidup tak melulu dipenuhi sampah visual dan informasi tanpa arti," tuturnya.
Melalui proyek foto tugas akhir anggota muda Himmarfi akan menjadi bagian dari upaya pelestarian seni budaya.
"Meski kecil, tetapi cukup menjadi sumbangsih bagi generasi melihat masa kini," pungkas Mamuk.