jatimnow.com - Kenduri 5000 layah yang dirangkai dalam perayaaan Maulid Nabi Muhammad SAW digelar oleh Pemkot Mojokerto di Lapangan Raden Wijaya, Surodinawan.
Kegiatan tahunan yang sempat jeda karena pandemi Covid-19 ini membuat ribuan warga hadir dengan memakai baju muslim dengan membawa membawa layah atau cobek berisikan nasi tumpeng serta buah.
Acara yang mengusung tema 'Gema Maulid' ini juga diisi dengan istigasah, selawat Nabi dan tahlil kubro bersama Muslimat NU Kota Mojokerto.
Baca juga: Konsumen Setia Mojo Shop Fiesta Diganjar Hadiah Umrah
"Sejak siang sudah rawuh, berkumpul, melantunkan tahlil, istigasah, selawat, tiada lain hanya ingin mendapatkan keberkahan dalam peringatan maulidur rasul ini," kata Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat sambutan, Selasa (11/10/2022).
Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, menambahkan Gema Maulid 5000 layah ini juga sebagai wujud melestarikan budaya yang diyakini sudah ada sejak zaman Majapahit, yang kental dengan corak agama Hindu.
Baca juga: Digitalisasi dan Layanan Kesehatan Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan
Pada masa itu, terdapat sebuah tradisi yaitu membuat sesajen yang diletakkan di layah atau tembikar, berisi bermacam-macam hasil bumi masyarakat.
"Hari ini budaya itu masih lestari, dan kita jadikan festival 5000 layah, dengan niat berbeda yaitu sedakah, untuk kebersamaan dan keharmonisan seluruh umat Islam di Kota Mojokerto," tegasnya
Baca juga: Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan Platinum untuk Kinerja dan Governansi Istimewa
Sementara itu, Gus Muwafiq dalam tausiahnya memberikan apresiasi atas terselenggaranya event peringatan Maulid Nabi oleh Pemkot Mojokerto.
"Mauludan yang asli itu ya yang seperti ini, bawa layah dan makan," pungkasnya.