jatimnow.com - Kurang lebih 29 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 80 orang di Dusun Ngemplak, Desa Sriti, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo mengungsi.
Puluhan warga itu diungsikan di Pasar Sriti karena tanah di tempat tinggal mereka bergerak.
"Tepatnya tadi malam mulai mengungsi," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten, Henry Indra Wardhana, Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Akademisi Rekomendasikan Dusun Brau Kota Batu Ditanami Pepohonan, Ini Alasannya
Henry mengatakan bahwa yang rawan tanah gerak di 3 RT yang terdampak dalam 2 RW. Adalah RT 02 RW 01, RT 01 RW 01, RT 03 RW 02. Semua di Dusun Ngemplak.
“Satu RT yang paling berdampak berbahaya. Mereka diungsikan ke Pasar Sriti. Kurang lebih 29 KK, 80 jiwa,” kata mantan kepala Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP).
Baca juga: Tanah Gerak di Wonosalam Jombang Berdampak Rumah Warga Rusak
Menurutnya, BPBD lebih awal mengamankan warga sebagai langah antisipasi. Setelahnya BPBD berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Apakah tanah ini bisa dipakai lagi atau tidak.
"Saat ini sudah ke vulkanologi apakah tanah ini bisa dipakai lagi. Sehingga nanti sebelum warga kembali ke rumah masing-masing, dipastikan tidak berbahaya,” jelasnya.
Baca juga: Pemkab Ponorogo Minta Bank Restrukturisasi Kredit Warga Terdampak Tanah Retak
Namun, untuk PVMBG baru bisa ke Ponorogo setelah tanggal 7 November. Pasalnya, banyak permintaan untuk memeriksa tanah gerak.
"Saat ini kami support matras bak penampungan air. Dapur umum juga dibuat,” pungkasnya.