jatimnow.com - Nama Roby Ansalni (21) cukup popular di kampungnya, Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan Pamekasan. Maklum ia adalah salah satu tulang pungggung timnas sepak bola yang tampil di ajang Piala Dunia amputasi di Turki 1-8 Oktober 2022.
Roby mengaku bangga menjadi bagian timnas PSSI. Pemilik nomor punggung 9 itu mengaku sudah berjuang maksimal untuk kebanggaan Indonesia. Meski timnas Indonesia harus tersisih.
Tergabung di grup C bersama Argentina, Inggris dan Amerika Serikat, menempatkan Indonesia sebagai underdog. Namun INAF masih memiliki taring setelah mengalahkan Jerman, 2-0. Meskipun harapan lolos ke babak 16 besar sudah pupus.
Baca juga: Pemuda Hebat Ponorogo Dibekali Keterampilan, Kang Giri Dorong Munculnya Kreator Desa
"Kami melakukan pertandingan empat kali. Tapi kami berhasil memperoleh peringkat 22 dari negara lain. Total ada 24 negara pada piala dunia kemarin, " katanya.
Roby mengakatan, jika dalam waktu dekat ada seleksi ulang timnas sepak bola amputasi. Ia mengaku masih punya kesempatan dipangggil kembali. Sehingga bisa mendapatkan kesempatan berjuang.
"Di antara anggota lain, saya paling muda. Kemungkinan saya masih bisa ikut seleksi untuk pertandingan selanjutnya, " katanya.
Ia mengaku masih memiliki rasa percaya diri untuk membela negara. Hal itu membuatnya termotivasi untuk terus berlatih bersama tim pesatuan sepakbola amputasi (Persam) Madura di Pamekasan.
Mengawali karir sepak bola amputasi dimulai sejak bergabung dengan Persam Madura. Sehingga bisa meraih prestasi dalam beberapa pertandingan. Salah satunya juara III dalam sebuah kejuaraan di Jember.
Putra pertama dari pasangan Hariri dan Almarhum Endang ini selalu semangat dalam meraih cita-cita. Sehingga kelemahan mampu diubah menjadi kekuatan.
Baca juga: Cuan Kerajinan Jam Dinding Karakter Pahlawan, Karya Pemuda Wonosalam, Jombang
"Kita selalu optimis meraih sukses. Kita juga punya kemampuan untuk meraih cita-cita, " ucapnya.
Dia menyampaikan akan tetap semangat bersama para difabel meraih sukses. Keberhasilan tidak lepas dari kegigihan setiap individu. Menurutnya, kesuksesan bisa dimulai dari komitmen pribadi untuk bangkit, maju dan sukses.
Pemuda 21 tahun itu mengaku ada sosok penting di balik kesuksesannya masuk skuad timnas Indonesia. Ia menyebut dukungan sejumlah teman-temannya sangat penting. Terutama di skuad Persam Madura dan dukungan keluarga.
"Dukungan teman-teman luar biasa. Kami berlatih bersama dan akhirnya juara di beberapa kejuaraan, " katanya.
Baca juga: Umar Syahroni, Pemuda Inspirator Kampus Merah Putih Untag Surabaya
Ketua tim Persam Madura, Sugiyanto menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendukung Roby Ansalni sesudah menjadi pemain timnas. Hal itu diharapkan sebagai trigger baru bagi pemain Persam Madura lainnya.
"Ini menjadi kebanggaan juga bagi kami. Salah satu anggota kami bisa membela negara di Turki," katanya.
Dia menceritakan sempat melihat video pertandingan melalui YouTube, jika ada sepak bola khusus difabel di Jember. Sehingga, ia datang ke Jember dan melihat langsung dan membentuk tim di Madura.
"Alhamdulillah langsung juara III. Meski musuh kita sudah kelas nasional waktu itu, " katanya.