Khofifah Pimpin Misi Dagang ke Aceh, Transaksi Tembus Rp197 M dalam 8 Jam

Selasa, 25 Okt 2022 21:08 WIB
Reporter :
Ni'am Kurniawan
Misi Dagang Pemprov Jatim ke Aceh (Foto-foto: Dok. Humas Pemprov Jatim)

jatimnow.com - Gubernur Khofifah Indar Parawansa terus memperluas pasar Jawa Timur melalui misi dagang dan investasi.

Kali ini, Khofifah memimpin misi dagang dan investasi pertama kali antara Provinsi Jawa Timur dan Nangroe Aceh Darussalam di Hotel Amel Convention Hall Aceh, Banda Aceh, Selasa (25/10/2022).

Khofifah mengatakan, misi dagang antara Provinsi Jatim dan Aceh adalah hubungan kerjasama yang dilakukan secara proaktif oleh keduanya. Sehingga neraca perdagangan kedua provinsi akan dapat saling terdongkrak.

Baca juga: Apel Terakhir, Khofifah Minta Tetap Jaga Sinergitas: Sampaikan Terima Kasih Saya

"Sebetulnya ini adalah two way traffic program yang melibatkan kedua provinsi sama-sama proaktif," ujar Khofifah.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menyampaikan, misi dagang yang dilakukan Pemprov Jatim dengan provinsi mitra adalah bentuk kolaborasi lintas sektor. Hingga saat ini, Jawa Timur telah menggelar misi dagang ke 27 provinsi.

"Jatim dan Aceh telah menjalin hubungan dagang yang luar biasa. Berdasarkan data BPS, total Tahun 2021 tercatat Rp34,12 miliar pada Tahun 2021. Alhamdulillah hari ini selama delapan jam tercatat 33 transaksi dengan total nilai Rp197 miliar," ujar Khofifah.

Angka tersebut terdiri dari nilai muat atau penjualan Jatim atas Aceh sebesar Rp161,8 miliar. Beberapa komoditas yang disuplai Jatim untuk Aceh antara lain bahan bangunan, rokok, tekstil, bahan baku kulit, kerjasama pengelolaan kawasan industri serta alat kesehatan.

Sementara nilai bongkar atau pembelian Jatim atas Aceh mencapai Rp35,1 miliar untuk beberapa komoditas antara lain udang vaname, kopra, kas kas seta kepiting soka.

Pada misi dagang Jatim-Aceh hari ini, selama 8 jam ditutup dengan catatan transaksi mencapai angka Rp197.017.200.000 atau Rp197,02 miliar.

Dengan bertemunya para pelaku usaha dari Jawa Timur dan Aceh dalam misi dagang ini, Khofifah berharap akan meningkatkan potensi produk-produk yang dihasilkan. Di antaranya produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis serta peluang investasi lainnya.

Hal ini, lanjut Khofifah, dilakukan secara terintegrasi, dalam rangka memenuhi substitusi impor (bahan baku) dan kebutuhan lainnya yang diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri.

"Semoga misi dagang kali ini mampu memberikan manfaat bagi Jawa Timur maupun Aceh terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," harapnya.

Khofifah menjelaskan, pada Triwulan II 2022, ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,74 persen (y-on-y) bila dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan tiga sektor yang menjadi penopang utama struktur ekonomi di Jawa Timur yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan dan sektor pertanian.

Baca juga: Catatan Kinerja Khofifah di Mata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim

Pada periode Triwulan II 2022, lanjutnya, sektor industri pengolahan memberikan kontribusi 30,31 persen terhadap PDRB Jawa Timur, sektor perdagangan 18,42 persen dan sektor pertanian sebesar 11,95 persen. Sedangkan 14 sektor lainnya memberikan kontribusi sebesar 39,32 persen terhadap PDRB Jawa Timur.

\

Dia berharap, misi dagang yang dilakukan hari ini bisa menjadi momentum untuk menemukenali berbagai potensi masing-masing daerah. Karena menurutnya kebutuhan dunia yang saat ini sangat luar biasa banyak yang mampu diproduksi oleh daerah-daerah di Indonesia.

"Produk-produk tersebut cukup sederhana bagi masyarakat Indonesia tetapi mengandung potensi luar biasa jika dipasarkan di tingkat global, seperti rempah-rempah, arang batok kelapa, ikan dan sebagainya," bebernya.

"Misalnya kan industri manufaktur di Jawa Timur itu sudah 30% lebih kontribusi ke PDRB sehingga apa yang menjadi produk Aceh yang dibutuhkan oleh pelaku industri di Jawa Timur ini bisa lebih kuat lagi," tambah Khofifah.

Mantan Mensos RI itu juga menerangkan bahwa sumber daya manusia (SDM) menjadi sektor lain yang dikerjasamakan antara Pemprov Jatim dan Aceh. Kerjasama ini akan menyasar peningkatan kualitas dan kompetensi SDM ASN antara kedua provinsi ini.

"Mudah-mudahan semua memberikan manfaat dan keberkahan bagi kita semua terutama kedua provinsi ini," harap Khofifah.

Baca juga: Mendagri Tunjuk Adhy Karyono Gantikan Khofifah, jadi Pj Gubernur Jatim

Sementara Asisten Pemerintahan Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekdaprov Aceh, Muhammad Ja'far menyampaikan, kerjasama antara Pemerintah Aceh dengan Pemrov Jatim ini melibatkan kesepakatan bersama antara Gubernur Aceh dengan Jawa Timur.

Dia berharap agenda ini bisa memberikan semangat dan memberikan motivasi kepada SKPD di dua provinsi untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan yang tentu dibutuhkan oleh kedua pihak.

"Harapan kami yang pertama bahwa kegiatan kita pada hari ini, kerjasama antara kedua daerah investasi perdagangan dan sebagainya bisa lebih meningkat dan kita bisa lebih saling sharing informasi saling belajar antara para pelaku usaha di kedua provinsi dan juga antara dua SKPD di provinsi ini," ucap Muhammad Ja'far.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara Pemprov Jatim dengan Aceh tentang pembangunan daerah yang dilakukan oleh Gubernur Jatim dan Sekdaprov Aceh.

Lalu dilanjutkan dengan penandatanganan sejumlah perjanjian kerja sama (PKS) antara Kepala OPD Provinsi Jatim dengan Kepala OPD Provinsi Aceh yang disaksikan Khofifah.

Pada kesempatan itu, Khofifah juga menyaksikan penandatanganan komitmen transaksi perdagangan antara pelaku usaha yang ada di Jatim dan Aceh. Dia lalu mengunjungi display booth pelaku usaha yang iku serta dalam misi dagang kali ini.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler