jatimnow.com - Prestasi membanggakan baru saja diraih Andiny Mahardika di ajang Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke XXIX, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 15 Oktober 2022 lalu.
Gadis cantik asal Desa Sembungan Kidul, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik itu meraih juara pertama untuk Jawa Timur. Gelar itu didapat dalam kategori Musabaqoh Syarhil Qur'an (MSQ). Atas prestasi itu, Andiny mengaku sangat bersyukur.
Ia menceritakan bahwa untuk mencapai prestasi ini butuh proses yang tidak instan. Ia mengaku telah menekuni bidang tilawah sejak 2013. Berbagai perlombaan telah ia ikuti dengan penuh kesabaran. Saat meraih kemenangan, ia tidak besar kepala. Begitu juga saat kalah, dijadikan semangat untuk belajar lebih baik lagi.
Baca juga: Pemuda Hebat Ponorogo Dibekali Keterampilan, Kang Giri Dorong Munculnya Kreator Desa
Sebelum meraih prestasi tingkat nasional, Andiny juga pernah meriah prestasi di MTQ tingkat Jatim XXIX di Pamekasan. Di ajang ini, ia yang berstatus wakil Gresik berhasil menyabet gelar juara pertama kategori MSQ.
Adapun prestasi lainnya yang pernah diraih di antaranya juara 3 MTQ tingkat Jatim XXVII di Pasuruan, kategori Tilawah Anak dan Juara 3 MTQ tingkat Jatim XXVIII Tuban kategori MSQ.
“Tapi di antara sukses yang pernah saya raih, ada juga pengalaman dukanya, yakni saat mengalami sakit jelang lomba. Saya mengalami gejala sakit kepala yang terus menerus. Setelah diagnosa, hasilnya hemoglobin rendah. Meski begitu saya tidak putus asa, dan tetap ikut lomba,” kata Andiny, Jumat (28/10/2022).
Baca juga: Cuan Kerajinan Jam Dinding Karakter Pahlawan, Karya Pemuda Wonosalam, Jombang
Andiny mengaku, peran orang tua, terutama sang ayah yakni Haji Supandi adalah sosok penting dalam sukses karirnya di bidang tilawah. Maklum, sang ayah berprofesi sebagai master of ceremony (MC), yang memilik kualitas suara dan mental bagus saat tampil di depan umum.
“Orang tua menjadi penyemangat saya dalam mengikuti kompetisi. Sejak 2013, saya sudah ikut kejuaraan, dari satu kota ke kota lain,” lanjutnya.
Alumni Madrasah Aliyah (MA) Assa'adah Bungah, Gresik itu mengungkapkan jika masa remajanya dihabiskan di asrama untuk memperdalam ilmu agama dan sanad keilmuan.
Baca juga: Umar Syahroni, Pemuda Inspirator Kampus Merah Putih Untag Surabaya
“Keluarga saya adalah keluarga yang gemar belajar, terutama ilmu agama. Karena itu saya juga sangat bersemangat apabila belajar ilmu agama,” ucapnya.
Dijelaskan Andiny, planning hidup menentukan masa depan seseorang. Sementara untuk menuju sukses, harus istiqomah. Selain itu, mensyukuri kondisi apapun harus dimiliki. Sebab, dalam perjalanan hidup pasti ada kerikil yang menghambat perjuangan sukses.
“Seseorang bisa sukses tergantung seberapa usaha dan doa yang ia panjatkan. Jika hanya berdiam diri, apalagi yang mentalnya mudah menyerah, tidak akan bisa berkembang. Pengalaman tidak dapat perjualbelikan, sedang hadiah adalah bonus," tegas perempuan yang aat ini menempuh pendidikan Strata 1 di Institut Ilmul Qur'an (IIQ) Jakarta, Program Studi Ilmu Qur'an dan Tafsir itu.