jatimnow.com - Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) memiliki metode dan persyaratan di setiap kelulusan. Mahasiswa UM Surabaya masih bisa lulus tanpa menyelesaikan tugasnya.
Metode ini berbeda dengan tiap perguruan tinggi (PT) yang menetapkan skripsi sebagai syarat kelulusan, justru UM Surabaya sebaliknya. Kok bisa?
Rektor UM Surabaya, DR dr Sukadiono MM, mengatakan bahwa kampusnya telah menerapkan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).
Baca juga: Viral Peternak Sapi Perah Buang Susu, Pakar UM Surabaya: Kelemahan Sistemik
Yakni skema konversi nilai skirpsi enam satuan kredit semester (SKS) dapat diganti dengan publikasi jurnal ilmiah nasional ataupun internasional.
“Mahasiswa dapat mengganti skripsi menjadi publikasi jurnal ilmiah nasional terakreditasi science and technology index (SINTA) 3-6, atau international standard serial number (ISSN) yang dibuktikan minimal mendapatkan letter of acceptance (LoA) dari pengelola jurnal,” katanya, Senin (31/10/2022).
Baca juga: 5 Catatan Pakar Kesehatan untuk Program Makan Bergizi Gratis
Sementara itu Wakil Rektor 1 UM Surabaya, M.Ridwan mengatakan bahwa di era MBKM ini menuntut mahasiswa menghasilkan outcome tugas akhir yang dapat dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah.
“Kebijakan yang telah digulirkan UM Surabaya sejak pandemi Covid-19 mendorong mahasiswa tingkat akhir untuk mempublikasikan karya tugas akhirnya pada jurnal ilmiah terindeks Sinta 3-6. Harapannya agar masuyarakat bisa mengakses dan membacanya,” tutur Ridwan.
Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Anak saat Cuaca Panas Ekstrem
Ridwan menambahkan bahwa karya tulis ilmiah yang akan dipublikasikan mahasiswa pada jurnal terakreditasi nasional harus melalui kolaborasi penelitian bersama mahasiswa.
“Tujuannya agar karya tulis ilmiah yang dipublikasikan betul-betul layak. Harapannya agar member dampak yang tidak hanya dirasakan mahasiswa, namun juga dosen dalam rangka kolaborasi riset mahasiswa. Nah, bagi UM Surabaya dalam meningkatkan jumlah publikasi bagi sivitasnya,” imbuhnya.