jatimnow.com - 60 tenan meramaikan Batu Street Food Festival (BSFF) 2022 yang berlangsung di Balai Kota Among Tani Kota Batu. Festival ini digelar mulai 11 sampai 13 November 2022.
BSFF tahun ini merupakan yang kelima kalinya digelar oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu.
Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin membuka acara ini. Dia mengaku ingin datang secara langsung, sebab BSFF mampu menarik ribuan transaksi setiap hari.
Baca juga: Ponorogo Creative Festival 2024 Kembali Digelar, Perkuat Jaringan Kota Kreatif
Apalagi Kota Batu adalah kota yang punya karakteristik dan jadi daya tarik wisatawan lokal, Indonesia dan mancanegara.
"Kota Batu memiliki ragam aspek pendukung supaya bisa dikunjungi oleh wisatawan. Pertama karena Kota Batu merupakan destinasi wisata. Kemudian memiliki udara sejuk dan dingin serta keberagaman kuliner," terang Arumi, Jumat (11/11/2022).
Sehingga, lanjutnya, wisatawan yang sampai Kota Batu sudah dijamin oleh enaknya kuliner. Juga banyaknya tempat tinggal atau penginapan bagi wisatawan. Di situlah peran penting PHRI sehingga bisa menjadi kunci suksesnya wisata dan perekonomian.
"Oleh karena itu dengan adanya BSFF, semoga mampu memulihkan perekonomian akibat pendemi. Mengingat sektor wisata adalah yang paling terdampak. Mudah-mudahan acara seperti ini bisa kembali membuat semangat para wisatawan dan pekerja di sektor wisata," tutur Arumi.
Sementara Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengapresiasi PHRI Kota Batu yang tidak bosan menggelar event yang mampu menarik wisatawan. Karena kunjungan wisatawan mampu menggerakkan perekonomian.
"Kami mengapresiasi semua pihak yang terlibat, utamanya PHRI Kota Batu dan panitia. Dengan event tahunan ini tidak hanya menggerakkan perekonomian, tapi juga turut mempromosikan kuliner bintang lima dengan harga kaki lima yang ada di Kota Batu," beber Punjul.
Ketua Panitia BSFF 2022, Didik Rocki Wahyono mengatakan, BSFF kali ini mengangkat tema Nusantara. Tema tersebut diambil karena saat ini wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu tidak hanya dari Jawa Timur, tetapi seluruh Nusantara.
Baca juga: Teknologi Ciptaan Mahasiswa PCU Ini Jaga Postur Tubuh Agar Tetap Sehat
"Tema Nusantara juga diaplikasikan setiap peserta yang diharuskan berpartisipasi dan wajib mendekorasi booth khas Nusantara. Begitu juga untuk penjaga tenan, ikut memeriahkan dengan berbusana adat," jelas dia.
Kemudian untuk kuliner yang disajikan oleh hotel dan resto adalah kuliner signature masing-masing. Dengan total partisipan 60 tenan yang terdiri dari 45 peserta dan 15 sponsor.
"Target kami BSFF bisa mendapat kunjungan 10 ribu transaksi per hari. Target tersebut mengacu dari transaksi pada tahun sebelumnya enam sampai tujuh ribu transaksi per hari," harapnya.
Apalagi saat ini pandemi sudah bisa ditangani. Untuk itu pihaknya juga mengusung eco green festival agar mengurangi sampah plastik dan stereo foam yang berdampak buruk pada lingkungan.
Baca juga: 10 Semifinalis Festival Musik Milenial Kolega Siap Unjuk Gigi di Depan Ganjar - Mahfud
"Lalu untuk transaksi menerapkan cashless atau transaksi dengan digital money melalui Qris, Ovo, Gopay dan voucher. Harganya pun juga cukup terjangkau antara Rp20 sampai Rp25 ribu. Transaksi cashless diharapkan tidak memudahkan tamu yang hadir dalam bertransaksi, tapi juga mengedukasi pengunjung," ulas Didik.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq juga mengapresiasi BSFF. Pihaknya siap mensuport agar mendatang bisa digelar lebih meriah lagi.
"Kami selalu bersinergi dengan PHRI, seperti acara ini kita memfasilitasinya agar event terus berkesinambungan dan tahun mendatang bisa lebih baik lagi, sehingga bisa menjadi daya tarik wisata untuk mengundang kunjungan wisatawan serta menggairahkan ekraf sektor kuliner," tambah Arief.
Untuk diketahui, BSFF digelar setiap tahunnya oleh PHRI bersinergi dengan Pemkot Batu. Berkat konsistensi dan kreativitas di bidang kuliner tersebut, BSFF juga mendapatkan nominasi wisata kuliner dari Kemenparekraf dan Pemprov Jatim.