jatimnow.com - Dalam kurun waktu satu bulan, sudah lima SDN di pinggiran Kabupaten Jombang, diobok-obok maling. Tak hanya itu, aksi maling spesialis barang elektronik ini, sempat terekam kamera CCTV yang ada di salah satu sekolah.
Kondisi ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen. Menurutnya dalam satu bulan ini tercatat lima laporan pencurian di SD, yang ada di kecamatan Wonosalam dan Kecamatan Bareng.
“Yang di SDN Ngampungan tidak sampai kehilangan, karena saat malingnya baru beraksi, ada penjaga sehingga pencurinya kabur melarikan diri,” ungkapnya, Selasa, (15/11/2022).
Baca juga: Maling Meteran PDAM di Surabaya Meresahkan, DPRD Minta Warga Bersuara
Lebih lanjut, ia menegaskan dalam tahun ini tercatat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menerima lima laporan peristiwa pencurian.
“Semuanya terjadi di bulan November, yaitu SDN Wonosalam 3, SDN Wonosalam 5, SDN Pangklungan, SDN Tebel 1 dan SDN Ngampungan,” bebernya.
Ia mengaku, hingga kini kasus pencurian di sekolah memang masih kerap terjadi. Sebab, tidak semua sekolah memiliki penjaga maupun kamera CCTV pengawas.
“Mau bayar penjaga dananya tidak ada, karena sekolah kecil,” katanya.
Baca juga: Bobol Rumah Anggota Polres Trenggalek, 2 Maling asal Kudus Didor
Adanya peristiwa tersebut membuat Senen menerbitkan surat edaran ke seluruh di Jombang. Di dalam surat edaran itu pihak sekolah diminta meningkatkan pengamanan sekolah. Termasuk salah satunya pengadaan penjaga malam.
“Nanti dibicarakan dengan manager BOS, bisa atau tidaknya menggunakan dana BOS untuk bayar penjaga, tapi kita juga ada kebijakan terkait larangan pengangkatan tenaga honorer,” lanjutnya.
Ia menjelaskan jika salah satu upaya penjagaan dengan pengamanan ganda. Misalnya, memberikan teralis pada jendela, penguatan pengamanan di pintu, termasuk membeli CCTV. Meskipun alokasi anggarannya tidak mencukupi.
Baca juga: Maling Bobol Ruko di Malang, Penghuni Tidur Pulas Seperti Kena Sirep
Namun yang paling utama dalam persoalan ini adalah melibatkan masyarakat sekitar sekolah untuk saling mengawasi.
“Kepedulian masyarakat sangat penting, ketika di sekolah kegiatan belajar sudah selesai, ada orang yang mencurigakan di sekolah bisa ditegur,” pungkasnya.
Hingga kini, pelaku pencurian di lima SD yang ada di pinggiran Kabupaten Jombang masih misterius. Lantaran aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan.