Dorong Transformasi Pelayanan dan Inovasi Kesehatan

Kamis, 17 Nov 2022 15:56 WIB
Reporter :
Advertorial
Peluncuran aplikasi E-Tibi yang dibarengkan dengan Hari Kesehatan Nasional. (foto: Dinas Kesehatan Jatim for jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kesehatan Jawa Timur menggelar rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-58. HKN tahun ini menjadi momentum untuk membangun kesadaran dan komitmen masyarakat pentingnya kesehatan pascapandemi Covid-19.

Menurut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dengan tema Bangkit lndonesiaku, Sehat Negeriku, HKN kali ini menunjukkan bahwa kesehatan akan menjadi prioritas utama yang terus dibangun untuk mewujudkan misi Optimis Jatim Bangkit. Masyarakat sehat dan ekonomi sehat.

Khofifah mengapresiasi keberhasilan Jatim dalam mencapai provinsi dengan cakupan vaksinasi campak rubela tertinggi di Indonesia. Program tersebut dilakukan selama Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap II 2022. Penghargaan itu diberikan perwakilan Unicef pada Jumat (11/11/2022) lalu.

Baca juga: Belum Temukan Kasus Monkeypox di Jatim, Kadinkes Terbitkan SE Kewaspadaan

“Ini adalah bukti nyata bahwa Jatim bersama seluruh kabupaten dan kota serta elemen strategis terus berkomitmen menjaga kesehatan anak-anak yang merupakan generasi masa depan bangsa,” katanya.

Orang nomor satu di Jatim itu juga kembali mengingatkan pentingnya protokol kesehatan untuk mengatasi tren kenaikan Covid-19.

“Perjuangan melawan Covid-19 belum usai. Meski Covid-19 di Jatim relatif terkendali, tetap harus waspada karena adanya tren peningkatan dalam beberapa minggu terakhir. Mari kita kuatkan kembali protokol kesehatan. Insya Allah, dengan protokol kesehatan yang baik, kasus segera turun kembali,” paparnya.

Rangkaian HKN yang jatuh pada 12 November lalu diawali dengan Seminar Kesehatan Tradisional. Selanjutnya, aksi gerakan masyarakat hidup sehat (germas) dan bakti sosial kesehatan yang meliputi senam bersama, tes kebugaran, skrining penyakit tidak menular (PTM), pelayanan kesehatan tradisional, dan pelayanan gizi.

Program dilanjutkan dengan pameran inovasi pelayanan kesehatan di Hotel El Royal, Banyuwangi, Senin (14/11).

Pameran ini mengusung tema Layanan Unggulan Bidang Kesehatan untuk Masyarakat Jawa Timur. Adapun program yang ditampilkan meliputi layanan kesehatan unggulan dari sejumlah instansi seperti rumah sakit, puskesmas, serta institusi pendidikan.

“Pada pameran ini, ada 30 booth, 15 booth dari pemprov, baik dinkes, OPD, maupun rumah sakit provinsi. Sedangkan 15 booth dari Pemkab Banyuwangi, baik RS, puskesmas, maupun institusi kesehatan,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Jatim Dr dr Erwin Astha Triyono SpPD KPTI pada Senin (14/11).

Baca juga: 6.145 Kasus Baru HIV/AIDS di Jatim Ditemukan Hingga Oktober 2022

Dalam peringatan HKN Ke-58, ia berharap enam pilar transformasi kesehatan tetap menjadi pilar terbaik. Di antaranya, transformasi layanan kesehatan primer dengan mendorong puskesmas agar memiliki banyak unggulan layanan yang bisa diaplikasikan ke masyarakat.

\

Selain itu, transformasi layanan rujukan dengan melibatkan rumah sakit dalam melakukan berbagai inovasi layanan. Juga, transformasi ketahanan kesehatan seperti produksi vaksin dalam negeri untuk menggantikan vaksin impor dan produksi alat kesehatan.

Ia menambahkan, Banyuwangi dipilih sebagai tuan rumah puncak peringatan HKN ke-58 karena salah satu ikon Jatim dan gudangnya inovasi. Salah satunya, pengembangan medical tourism yang menggabungkan antara layanan kesehatan dan non kesehatan (wisata).

Diharapkan, hal itu bisa bersaing dengan luar negeri dalam mutu pelayanan kesehatan yang didukung dengan layanan pariwisata.

Baca juga: Pilihan Pembaca: Tiket Padusan Pacet, Mobil Pemudik Terbakar, Hepatitis Akut

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono yang mewakili Gubernur Khofifah pada puncak peringatan HKN Ke-58, menyerahkan 102 penghargaan bidang kesehatan, Selasa (15/11).

Penghargaan itu merupakan bukti bahwa penanganan kesehatan di Jatim sudah akuntabel dan sesuai aturan. Termasuk bagaimana semua pihak di Jatim bertahan dan berjuang melawan Covid-19.

Dia menegaskan, masih ada tugas lain yang harus menjadi perhatian. Yakni, angka kematian ibu yang akselerasinya di bawah 1 persen, stunting, dan TB.

Karena itu, ia meminta semua pihak untuk terus melakukan inisiatif, kolaboratif, dan inovatif untuk menyelesaikannya. Salah satu langkah inovatif yang dilakukan untuk penanganan TB adalah aplikasi E-TB, yakni aplikasi deteksi dini dan mandiri untuk TB. Aplikasi tersebut resmi di-launching pada perayaan puncak HKN Ke-58.

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler