Pixel Codejatimnow.com

Belum Temukan Kasus Monkeypox di Jatim, Kadinkes Terbitkan SE Kewaspadaan

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Haryo Agus
Ilustrasi cacar monyet (monkeypox) (Foto: Kementerian kesehatan RI for jatimnow.com)
Ilustrasi cacar monyet (monkeypox) (Foto: Kementerian kesehatan RI for jatimnow.com)

jatimnow.com - Cacar Monyet (Monkeypox) merupakan jenis penyakit langka yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Sebanyak 17 orang terindentifikasi positif Monkeypox di Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dr Erwin Astha Triyono menyebut kasus penyebaran virus Monkeypox belum ditemukan di Jawa Timur.

"Jawa Timur belum ditemukan dan kita sudah koordinasi dengan teman-teman dari kabupaten/kota kita sudah menerbitkan surat edaran terkait dengan kewaspadaan," kata dr Erwin kepada wartawan, Jumat (27/10/2023).

Penyebaran virus Monkeypox, lanjut dr Erwin, disebabkan karena kontak seksual yang tidak sehat. Ia menyebut, kebanyakan pasien Monkeypox ini adalah berjenis kelamin laki-laki.

Baca juga:
6.145 Kasus Baru HIV/AIDS di Jatim Ditemukan Hingga Oktober 2022

Kendati demikian, dr Erwin menyarankan masyarakat Jawa Timur tetap menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk menanggulangi penyebaran virus Monkeypox di Jawa Timur.

"Sehingga saran yang kita berikan ke masyarakat prinsipnya satu PHBS. Artinya tetap pola hidup sehat. Artinya, yacuci tangan yang bagus. Karena memang sebetulnya gak mudah menular juga, tapi kalau itu kita lengah, kontaknya jadi erat nah itu nanti jadi bisa menular," ucapnya.

Baca juga:
Dorong Transformasi Pelayanan dan Inovasi Kesehatan

Dinas Kesehatan Jawa Timur berharap kepada masyarakat harus terbuka dan segera melaporkan ketika menemukan gejala penyakit Monkeypox, guna menanggulangi penyebaran yang lebih luas di Jawa Timur.

"Ketika menemukan gejala segera lapor agar kita bisa segera melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mencari sumber-sumber penularannya dari mana. Yang penting harus terbuka masyarakat," tandasnya.