Jatimnow.com - Sebanyak 14 paket proyek pengadaan barang dan jasa Pemkab Bojonegoro senilai Rp25 miliar mengalami gagal lelang. Akibatnya, realisasi pengadaan maupun pekerjaan fisik dipastikan mundur.
Beberapa proyek strategis itu seperti program pembangunan pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, beberapa titik trotoar, gedung sekolah dan jembatan maupun proyek pembangunan tembok penahan tanah (TPT).
Kepala bagian pengadaan barang dan jasa Setda Bojonegoro, Siswoyo mengatakan tahun ini Pemkab Bojonegoro diproyeksikan menggarap 335 paket proyek jasa konstruksi dengan total pagu anggaran senilai Rp1,115 triliun.
Baca juga: Anggota DPRD Jatim Dr Freddy Hibahkan 500 Buku Koleksi Pribadi ke Perpus Unigoro
"Presentase realisasi keseluruhan sudah mencapai 95,82 persen," ujarnya.
Dari total jumlah itu, ia menjelaskan sebanyak 321 paket proyek sudah selesai dikerjakan, pengerjaan tersebut menelan anggaran senilai Rp1,089 triliun.
Sementara sisanya ada 14 paket dengan pagu anggaran Rp25 miliar gagal lelang, sehingga belum bisa dieksekusi tahun ini.
Baca juga: Bojonegoro Catat Pertumbuhan Ekonomi Terendah di Jawa Timur pada Triwulan II 2024
Beberapa paket yang gagal tender merupakan proyek strategis untuk tahun anggaran 2022 ini.
"14 paket proyek pengerjaan jasa konstruksi yang gagal lelang tahun ini, seperti program pembangunan pendopo Malowopati, trotoar, gedung sekolah dan jembatan maupun proyek pembangunan tembok penahan tanah (TPT)," terangnya.
Dia mengungkapkan penyebab proyek itu gagal lelang dikarenakan waktu pengerjaan yang mempet, anggaran yang kurang. Selain itu, faktor cuaca juga disebut sebagai penyebab gagalnya lelang pengerjaan proyek.
Baca juga: Tim Putri Bank Jatim Juara Reguler Kedua Livoli Divisi Utama 2024 di Bojonegoro
Untuk proyek yang gagal di kerjakan tahun ini dilakukan retender oleh OPD terkait dan akan kembali dikerjakan pada tahun 2023.
"Seperti pengerjaan TPT dibeberapa titik, karena sekarang sudah memasuki musim penghujan jadi tidak memungkinkan untuk dikerjakan," pungkasnya.