jatimnow.com - Sejumlah pengerjaan proyek dalam rangka menyambut annual meeting IMF-World Bank Group (WBG) di Banyuwangi dikebut. Tak hanya transportasi udara dan darat, tapi moda angkutan laut pun dipersiapkan sedemikian matang.
Kepala BMKG Banyuwangi, Supriyono mengatakan bahwa, sebagai penunjang moda angkutan laut pihaknya akan memasang radar maritim yang dapat mengetahui perubahan cuaca yang terjadi di kawasan perairan Selat Bali.
Selama ini, di Banyuwangi hanya memiliki alat Automatic Weather Station (AWS) Maritim yang dapat memberikan informasi mengenai, tinggi muka air laut, angin, suhu, arah dan kecepatan angin, dan hujan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Jumat 22 November: 12 Wilayah Diguyur Hujan
"Radar Maritim ini alat kelebihannya juga dapat mengukur ketinggian arus dan tinggi gelombang. Lebih komplit lagi dari AWS Maritim," kata Supriyono di Pelabuhan Boom Banyuwangi, Jumat (3/8/2018).
Nantinya akan ada dua shelter dan satu antena yang dipasang di dua lokasi, di Pantai Waru Doyong Kalipuro dan di Pelabuhan Boom yang dikelola Dinas Perhubungan Laut UPP Banyuwangi.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Selasa 19 November: Jangan Jemur Baju Dulu!
"Karena nanti IMF-WBG di Bali berlangsung Oktober tanggal 12, kami targetkan September selesai dan bisa dioperasikan," ujarnya.
Lebih jauh, alat atau instrumen penjunjang keselamatan transportasi laut ini dapat memberikan data-data pertumbuhan dan perubahan cuaca yang berstandar internasional.
Supriyono menambahkan, terkait dengan alat Radar Maritim ini akan dibangun pula di Pelabuhan Bajo Lombok yang pengerjaannya dilakukan oleh orang pihak ketiga atas instruksi BMKG pusat.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Selasa 10 September: Cerah Berawan Seharian
"Selain itu, kelebihan alat ini (Radar Maritim) dapat mengetahui pergerakan arus yang berguna bagi nelayan. Karena ikan-ikan di laut kita ini cenderung mengikuti arus yang membawa plankton, disitu ikan berkumpul," tutupnya.
Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Erwin Yohanes