jatimnow.com - MW (7), bocah SD di Kepanjen, Malang yang dianiaya kakak kelasnya, segera menjalani operasi.
Edi Subandi, orangtua korban menyebut, tujuan operasi karena kondisi pembekuan darah pada otak anaknya belum sepenuhnya stabil.
"Operasinya di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Kenapa operasi? Karena bila tidak nanti bisa-bisa kejang lagi," ungkap Edi, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Perampokan Minimarket di Tulungagung Terungkap, Ini Faktanya
Menurut Edi, persiapan operasi sudah siap, sebab dokter sudah melakukan sejumlah pemeriksaan mulai dari CT-scan, MRI, cek laboratorium, dan cek darah.
"Kata dokter tindakan tersebut merupakan yang terbaik untuk mengurangi efek darurat yang dialami anak saya. Terlebih sejak masuk rumah sakit, anak saya tak mau dipasang infus, sehingga kata dokter berpengaruh pada kondisi trauma di kepalanya," imbuhnya.
Baca juga: Dikeroyok di Tempat Karaoke Hingga Patah Tulang Hidung, Warga Jember Lapor Polisi
Namun sejauh ini kondisi anaknya sejak dirawat inap di RSUD Kanjuruhan terlihat mulai normal. Bahkan anaknya telah bisa bermain dan diajak berkomunikasi dengan intens.
"Sebenarnya sih sudah normal, tapi karena ada efek pembekuan itu jadi agak tempramen, salah sedikit agak emosi. Saya khawatir kalau sampai kejang," tambah dia.
Baca juga: Anak Bacok Bapak di Jember, Kini dalam Penyelidikan Polres
Sebelumnya, penganiayaan yang dialami bocah SD ini viral di media sosial Instagram. Dalam video korban tampak dipasangi alat bantuan pernafasan, karena kondisinya koma.
Sementara Satreskrim Polres Malang juga sudah melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Sejumlah saksi, dan seluruh kakak kelas korban sudah diperiksa.