Jatimnow.com- Masyarakat Jawa Timur dibuat waspada dengan munculnya dua bencana alam yang hampir bersamaan.
Pertama adalah erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu (4/12/2022) lalu. Erupsi itu disusul gempa pada kedalaman 10 kilometer di barat daya Jember, Selasa (6/12/22).
Menurut pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Amien Widodo, kejadian gempa di Jember dengan erupsi di Semeru itu tidak memiliki hubungan.
Baca juga: Bantuan dari Bank Jatim untuk Pengungsi dan Relawan Erupsi Semeru
"Erupsi gunung Semeru dengan gempa Jember tidak memiliki hubungan, karena keduanya berada di lempengan yang berbeda," kata Amien Widodo kepada jatimnow.com, Selasa (6/12/22).
Ia meminta kepada masyarakat agar tidak memunculkan spekulasi dan menghubungkan antara gempa di Jember dengan erupsi Gunung Semeru. Meskipun jarak kejadian keduanya hanya terpaut dua hari.
Baca juga: Mengenal Siklus dan Gejala Erupsi Semeru
Amien menjelaskan bahwa terjadinya erupsi Semeru (4/12/2022) kemarin disebabkan aktivitas dari waduk magma yang sudah penuh.
"Karena waduk penampungan magma Semeru penuh dan tercampur dengan energi gas alam, sehingga magma terdorong keluar terjadi luapan atau dikenal erupsi," jelasnya
Sedangkan kejadian gempa yang terjadi berkali-kali hari di Jember dengan kekuatan magnitudo 6.4 belum jelas diketahui penyebabnya.
Baca juga: Erupsi Semeru dan Tiga Titik Rawan yang Harus Dipedomani
Meskipun demikian, gempa tersebut tidak memiliki potensi tsunami karena kekuatan 6.4 magnitudo.
"Tidak berpotensi, karena kan tsunami bisa terjadi bila di atas 6.5 magnitudo," pungkasnya.