Pixel Code jatimnow.com

Tiga Warga Terluka Akibat Erupsi Semeru, Begini Peringatan PVMBG Terbaru

Editor : Ali Masduki   Reporter : Ali Masduki
Korban berada di Puskesmas Candipuro, Rabu (19/11) malam. (Foto/Relawan SAR)
Korban berada di Puskesmas Candipuro, Rabu (19/11) malam. (Foto/Relawan SAR)

jatimnow.com - Tim SAR Gabungan di Kabupaten Lumajang bergerak cepat merespons dampak erupsi Gunung Semeru yang terjadi sejak Rabu (19/11) malam hingga Kamis dini hari. Fokus utama operasi ini adalah evakuasi warga terluka dan koordinasi penyelamatan ratusan pendaki yang terperangkap di area perkemahan.

Erupsi Semeru kali ini tergolong signifikan, ditandai dengan tinggi kolom abu vulkanik yang mencapai 2.000 meter di atas puncak atau setara 5.676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan letusan terekam selama 16 menit 40 detik dengan amplitudo maksimum 40 mm.

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit menjelaskan bahwa satu tim rescue dari Pos SAR Jember langsung dikerahkan sebagai tim aju sesaat setelah kejadian.

"Malam harinya, satu tim rescue dari Pos SAR Jember kembali dikerahkan ke Lumajang guna dukungan personil dan peralatan pendukung," ujar Nanang.

Fokus evakuasi awal adalah penanganan korban luka. Koordinator Pos SAR Jember, Prahista Dian, merinci upaya penyelamatan yang terjalin erat dengan warga dan relawan.

"Kami bergerak menuju wilayah Candipuro untuk berkoordinasi terkait upaya evakuasi warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, bernama Dimas (50) yang mengalami luka bakar," kata Prahista.

"Korban lebih dulu dievakuasi oleh warga dan relawan desa. Tim SAR gabungan kemudian mengevakuasi korban secara estafet hingga mencapai titik temu pada pukul 02.40 WIB," lanjutnya.

Korban Dimas, yang mengalami luka bakar grade 1, kini telah dirujuk ke Puskesmas Pasirian. Total, tercatat tiga korban luka bakar akibat bencana ini. Dua korban lainnya, Normawati (42) dan Hariyono (49), mengalami luka bakar grade 2 saat melintas di Jembatan Curah Kobokan dan tengah dirawat intensif di RSUD Haryoto Lumajang.

Selain evakuasi warga terdampak di lereng, operasi SAR juga berfokus pada keselamatan 187 pendaki yang berada di area perkemahan Ranu Kumbolo, jauh di atas Pos Pendakian Ranupani.

"Sekitar pukul 23.00 WIB, tim rescue Pos SAR Jember melakukan koordinasi intensif dengan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Pos Pendakian Ranupani," tambah Nanang.

Baca juga:
Foto: Dampak Erupsi Gunung Semeru

Data dari TNBTS merinci 187 orang tersebut terdiri dari 129 pendaki umum, 25 porter, 24 PPGST (petugas guide), serta petugas dan tim pendukung lainnya, termasuk 6 orang dari Kementerian Pariwisata. Berkat koordinasi yang cepat, seluruh pendaki dipastikan selamat dan dalam proses penanganan oleh tim gabungan.

Laporan dari BPBD Kabupaten Lumajang mencatat dua kecamatan terdampak, yaitu Pronojiwo dan Candipuro. Sebanyak 956 warga dilaporkan telah mengungsi, dan pendataan masih terus berlangsung.

Para pengungsi ditampung di berbagai lokasi aman, termasuk SD 04 Supiturang, Balai Desa Oro-oro Ombo, dan Kantor Kecamatan Candipuro. Sinergi penanganan bencana melibatkan beragam pihak, mulai dari PVMBG, PPGA Gunung Sawur, BPBD Lumajang, TNI/Polri, Kantor SAR, hingga relawan lokal.

Mengingat kondisi aktivitas Gunung Semeru yang masih dinamis dan berpotensi membahayakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan keselamatan yang ketat kepada masyarakat.

Imbauan ini secara spesifik meminta agar warga tidak beraktivitas di sepanjang Besuk Kobokan sektor tenggara hingga radius 20 km dari puncak, serta tidak mendekati dalam radius 8 km dari kawah, mengingat adanya bahaya lontaran material pijar.

Baca juga:
Semeru Awas! Pendakian Ditutup, Jalur Malang-Lumajang Dialihkan

Lebih lanjut, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Oleh karena itu, sebagai langkah pencegahan dan untuk menjamin keselamatan bersama, pemerintah daerah menegaskan kembali pentingnya mengikuti perkembangan informasi resmi.

Masyarakat diimbau untuk secara terus-menerus mengikuti informasi terkini yang dikeluarkan oleh PVMBG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kepatuhan terhadap peringatan dan informasi resmi ini menjadi kunci utama dalam memastikan bahwa seluruh warga dapat mengambil tindakan yang tepat dan terkoordinasi selama masa tanggap darurat bencana erupsi Semeru ini.